Selasa, 09 Agustus 2011

macam-macam toga di Cimareme


Pohon jarak
240px-ricinus_communis.jpgPohon jarak adalah tanaman perdu yang banyak dijumpai di halaman rumah, bila si empunya mempunyai hobi menanam tanaman toga (tanaman obat keluarga). Bisa juga dijumpai di banyak areal pemakanan umum. Cara menanamnya, sebenarnya, cukup mudah. Kita patahkan pohon jarak yang masih hidup lalu kita tanam di tanah yang layak. Kalau tidak ada tanah, bisa juga ditaman di atas pot. Asal kita rajin menyirami insya Allah dalam waktu sebulan atau paling lama dua bulan tanaman sudah mulai berdaun. Daun jarak inilah yang banyak manfaatnya.
Pada saat istri selesai menjalani bedah caesar, untuk kelahiran anak saya yang nomor 2, karena rahimnya tertutup varises, kata dokter, baru boleh minum atau makan apabila sudah kentut. Ditunggu sampai 5 jam ternyata belum keluar juga itu kentut.
Kata Dokter istri saya harus menggerak-gerakkan badannya, supaya segera bisa kentut. Jangankan bergerak-berak. Untuk memiringkan badan saja sakitnya setengah mati, begitu rintih istri saya. Lantas saya ingat daun jarak. Untung lokasi Rumah Sakit Bersalin tersebut dekat dengan areal pemakaman umum.
Segera saya mengambil daun jarak barang 5 buah. Kemudian saya masukkan ke rantang yang telah saya isi air panas. Sejurus kemudian saya keringkan daun jarak tersebut. Kemudian saya remas-remas hingga keluar minyaknya. Lantas saya olesi minyak kayu putih secukupnya. Lalu saya tempelkan di perut dan di punggung istri saya.
Alhamdulillah, satu jam kemudian, yang ditunggu-tunggu pun akhirnya hadir juga.

Daun dewa
Daun dewa (Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau Gynura pseudochina) cukup lama dikenal sebagai tanaman antikanker. Di beberapa daerah daun dewa dikenal dengan nama beluntas cina, atau samsit. Menurut penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), secara laboratoris ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pada beberapa tulisannya mengenai tumbuhan berkhasiat obat Indonesia Prof HM Hembing Wijayakusuma menyampaikan bahwa daun dewa memiliki banyak khasiat. Manfaat itu berasal dari daun dan umbinya. Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, pembengkakan payudara, melancarkan haid, dan lain-lain. Sementara umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah pembengkakan, pendarahan, tulang patah, dan lain-lain.

Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua, sedangkan di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.

Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman.

Dalam buku Kebun Tanaman Obat Karyasari disebutkan bahwa daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa.

Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
Bagian umbi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka terpukul, masuk angin, digigit ular, dan menghilangkan bekuan darah, serta mengobati stroke. Untuk luka luar, haluskan umbi, lalu tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk halus dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap sore hari.

Deskripsi :
Terna tahunan, tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 - 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.

Kandungan Daun Dewa :
Saponin, minyak atsiri, flavonoid.

Khasiat Daun Dewa :
Tumbuhan ini bersifat anti coagulant (mencairkan bekuan darah), stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun. Dalam farmakologi cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa khas dan sifat netral.

Resep Tradisional Daun Dewa:
Kanker :
Daun dewa segar 4 g; Akar daruju 7 g; Herba benalu 3 g; air 120 ml, Ditumbuk; ditambah air mendidih; disaring, Diminum 1 hari sekali 100 ml; selama 30 hari.
Tekanan darah tinggi :
Daun dewa segar 3-7 helai; buah mengkudu muda 1 buah; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1-2 kali sehari 100 ml; selama 1 bulan.
Kencing manis :
Daun dewa 5 helai; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Pembersih luka :
Daun dewa secukupnya; Air secukupnya, Daun dewa ditumbuk halus lalu dimasukkan ke dalam air, Luka yang kotor dimasukkan ke dalam air yang dicampur daun dewa.

Mahkota dewa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKQII_JPS4El23WJB4jN7bDGliNmwBmd9YuYJeayi-uqGn0kzsAjLfCiLcIuNOFBGcTOnGfbbLRhCmk1Vkx2KedI6TZaFsOgPKQ1aSFSq_lQRHzfhxKabfqHiFDbVBnpjFngXjK9gbSc8/s200/mahkota+dewa.jpgMahkota dewa (Phaleria Macrocarpa) bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.

Termasuk famili Thymelaece. Batang utama bercabang-cabang setinggi 1,5-2,5m, daunnya tunggal berbentuk lonjong, berujung lancip. Buahnya bulat, warnanya merah tua jika matang. Tanaman dari Irian ini tumbuh subur pada ketinggian 10-1.200m dpl.

Khasiat dan Kandungan
Ekstrak daging buahnya berkhasiat sebagai antihistamin, antialergi, bersifat sitotoksik terhadap sel kanker rahim, bersifat hapatoprotektif. Juga menurunkan kadar gula darah, antioksidan, menurunkan kadar asam urat.

Alkaloid, senyawa organic berfungsi sebagai detoksifikasi, menetralisir racun-racun di dalam tubuh.

Saponin merupakan fitonutrien, sering disebut “deterjen alam”. Senyawa ini bersifat antibakteri dan antivirus. Juga meningkatkan system kekebalan tubuh, meningkatkan daya tahan, mengurangi kadar gula darah, mengurangi penggumpalan darah.

Flavonoid berindikasi antiperadangan dan mencegah pertumbuhan kanker. Polifenol berfungsi sebagai antihistamin. Zat lain adalah tannin, sterol, terpen.

Hasil Penelitian
Dra. Lucie Widowati dari Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional-Depertemen Kesehatan. “Saya meneliti mahkota dewa dari tahun 2003,”ujar Lucie. Hasilnya menunjukkan, biji mahkora dewa sangat toksik. Sementara buahnya tidak. Lucie juga menyimpulkan zat dalam buah mehkota dewa meliputi alkaloid, tanin, saponin,, flavonoid, polifenol.

Dalam abstraksi laporannya, Lucie menyebutkan buah mahkota dewa bersifat sitotoksik terhadap sel kanker rahim (sel HeLa) dan sel leukemia. Menurunkan kadar gula darah, menurunkan asam urat. Bersifat antioksidan sebagai scavenger radikal bebas. Juga menurunkan kadar asam urat.

Laporan itu juga mengungkapkan hasil penelitian Vivi Lisdayati dari Departemen Farmasi, Fakultas MIPA UI. “Riset Vivi menyebutkan kalau mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan kanker darah putih sebesar 50% pada larva udang.”

Sedangkan Sumastuti dari Fakultas Kedokteran UGM yang melakukan uji bioassay terhadap sel kanker rahim menarik kesimpulan awal. Ekstrak air buah mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan sel HeLa (sel kanker rahim) dengan Inhibitory Concentration (IC50) sebesar 196,74 mg/ml pada sel kanker orang.

Uji khasiat mahkota dewa sebagai penurun kadar gula darah, juga dilakukan Lucie. Ia menggunakan ekstrak etanol 70% buah mahkota dewa. Hasilnya, pada dosis 110mg/200g bb, kadar gula darah pada tikus bakal menurun.

Untuk melihat pengaruh mahkota dewa terhadap kadar asam urat, Lucie mencatat hasil penelitian Endah Hasturani dari Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma pada 2003. penelitian pada ayam jantan jenis lohman brown umur 2-4 bulan. Hasilnya, perasan daging mahkota dewa punya efek antihiperuresemia, dengan dosis tengah 13,16g/kg bb. Jadi dengan dosis diatas kadar asam urat sudah bisa turun.

Untuk menganalisa khasiat mahkota dewa mengatasi eksem, gatal-gatal, penyakit kulit karena alergi, Sumastuti melakukan uji efek antihistamin dengan ekstrak air daun dan buah mahkota dewa. Hewan percobaan dipilih marmot. Hasilnya pemberian 0,5 ml ekstrak dengan konsentrasi 6,25; 12,5; 25; 50; dan 100% dapat mengurangi kontraksi ileum marmot akibat histamine.

Tanaman obat keluarga

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLfD56pW1NkiOPCb5FDOdlKlyKEHI-7HKUhFndUVeiY7Ug-1H9haNWEOww7bMKADzzbUiD2W_12isnneR9ngGAKyrxCUl_WonfqoeN3i2SEnmZRyRDIUM7s-fRaWwwhM9Ih-zUOr8MI2E/s320/kumis-kucing-1229.jpg

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.[1] Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.[1] Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.[1] Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.[1] Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.[1]



Daun
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Daun dewa (Gynura Segetum)
Mengobati muntah darah dan payudara bengkak

2. Seledri
Mengobati tekanan darah tinggi

3. Belimbing Mengobati tekanan darah tinggi

4. Kelor
Mengobati panas dalam dan demam

5. Daun bayam duri
Mengobati kurang darah

6. Kangkung
Mengobati insomnia

7. Saga (Abrus precatorius)
Mengobati batuk dan sariawan

8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)

9. Landep (Barleriae prionitis L.)
Mengobati rematik

10. Miana (Coleus atropurpureus Bentham) Mengobati wasir

11. Pepaya (Carica papaya L.)
Mengobati demam dan disentri

12. Jintan (Coleus amboinicus) Mengobati batuk, mules, dan sariawan

13. Pegagan (Cantella asiatica Urban) Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)

14. Blustru (Luffa cylindrice Roem) Bersifat diuretik (peluruh air seni)

15. Kemuning (Murrayae paniculata Jack) Mengobati penyakit gonorrhoe

16. Murbei (Morus indica Rumph)
Bersifat diuretik

17. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Bersifat diuretik

18. Sirih (Chavica betle L.)
Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur

19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth) Sebagai obat mencret dan kumur

20. Salam (Eugenia polyantha Wight) Bersifat astringensia

21. Jambu biji (Psidium guajava L.) Mengobati mencret


Batang
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Kayu manis (Cinnamomum burmanii) Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung

2. Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis) Mengobati asma

3. Pulasari (Alyxia stellata Roem)
Obat perut kembung

4. Brotawali (Tonospora rumphii Boerl) Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes

5. Kemukus (Piper cubeba L.)
Obat radang selaput lendir saluran kemih

6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur

7. Delima (Punice granatum L.)
Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)

Buah
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil

2. Cabai merah (Capsicum annuum L.) Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin

3. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak

4. Mengkudu (Morinda citrifolia) Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit

5. Kemukus (Piper cubeba L.)
Obat radang selaput lendir saluran kemih

6. Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.) Obat antikembung


Biji
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Kecubung (Datura metel) Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun

2. Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.) Mengobati gangguan pencernaan

3. Pinang (Areca catecha L.) Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita

4. Kedawung (Parkia biglobosa Bentham) Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia

5. Pala (Myristica)
Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan

6. Jamblang (Eugenia cumini Merr) Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes)

Akar
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Pepaya (Carica papaya L.) Obat cacing

2. Aren (Arenga pinnata Merril) Obat diuretik

3. Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth) Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi


Umbi atau rimpang
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh

2. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot

3. Kencur (Kaempferia galanga L.) Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak

4. Kunyit (Curcuma domestica Val.) Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang

5. Lempuyung (Zingiber zerumbel) Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare

6. Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt) Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri

7. Temu giring (Curcuma heynaena Val.) Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh

8. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu

9. Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.) obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah

10. Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.) Obat untuk memperlancar air seni (diuretik)

Gambar Berbagai Jenis Tanaman Obat Tradisional
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeTvOcmETNJVIzEZr3vgAAmGOeYSTYkOGw8Wbpqfn6sLXyh8rgzvpFmsjk7LcmayIfU0EGXkRk7lY-j4MATUHVQzjYOE4cDf-qFelbNM-iboezwoBuz1mFa_g506IyTpke4wbFuQ4l0S8/s200/398px-Piper_betel%2527s_leaf.jpg


Daun sirih
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitJZgVVBj2ijD_C0uNDWdFqIbbjyho-njc9Yh7Jbs9iNDqvgRkPOkk8iP4B-HETpVe-C3OQjwOdwODKLVn-GyGb83GHoBd0m36F5zWjyTmQ_XFKKuuHY5hCL_Q3vw6I4t_PjXroDZGePQ/s200/800px-Cinnamon-other.jpg
Kayu manis

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqEiMHCJw32YwzQ1nlo-0jmnEyZsothQjSs79jkCoO_PVqQl-CWBMRYY6DwRArc-9JKqC04QbI1mOAEqarldPtXxB2r4SHUKD7DdJH3Q0NumM0k6kmmszsl072msKHtWwKSMb5uIAGDwk/s200/350px-Morinda_citrifolia_Fruit.jpg
Buah mengkudu

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDWgX2FyRKXofNlodyOSx64pG87BTt2GINIHANZ5zMnEjBmzy5eJARwntp9lD7CmGlQ8oEmtGVzYDD__Vh6ocTZ8S7OlT2jENyy_5T7mFRT9fl8Z8BJZVrBlDJqy7WrMECiKKksfVU7Gc/s200/600px-Owoce_Orzech_arekowy.jpg
                                                Biji pinang


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmoEzAKwWXOZofk686Drqke9AiyPas5YnGTJPoeQ5mS_MmLWC13xEc9gbOkiaA0WSq6LVa3oiA6XjxkAOAFCirAiaj3iDSKst7LPQzg1quMKqUw4a9VDKpMDYfWjDe5IEQQP19OUvJiNw/s200/800px-Carica_papaya11.jpgAkar pohon aren                                                                 Daun pepaya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNhmT5WBPMh7bKinmZgcLd-rj9iYZRJQvBRxhYnvOUo9Ov6LRzC-s-mAKkXJQu7qrMozgFaFXVinBH-AaH-B3XvaQfAToEk-Vc0ViJYLjLcxc2OQm41-usafTZz6Q7rBEpbyFAquBqkls/s200/800px-Turmericroot.jpg
Temulawak



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVppAF8h-ghde9rYWG9u63jFy_wbASTeaKCMDM_-C8_fHSeGfO6IaXbZlmAm74qFGhp770O3vTBGjy5bzF_cZYuecM4UY5BI2HhrgOJnT6qcXou3Zn09c2xK6n75OAWfcU5TEP9tlWqHQ/s200/653px-Punica_granatum_Tbilisi.jpg
Pohon delima
Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat
Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, yaitu:[6]

1. Pada umumnya, harga obat–obatan buatan pabrik yang sangat mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah.

2. Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik.[6]

3. Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. Artinya, pembuatan obat–obatan pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami ramuan tradisional.

Perawatan tanaman obat
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat.[7] Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum.[7] Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan.[7] Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida.[7] Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.[7] Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia.[7] Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik.[7] Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman.[7] Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk kandang, bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun.[7] Selain itu, sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau.[7]



http://tanamanherbal.files.wordpress.com/2007/12/bidara_upas.jpgNama Latin :
Merremia mammosa (Lour)Hall.F
Nama Daerah :
Bidara upas. Widara upas. Blanar.
Habitat :
Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpi
 

Deskripsi :
Merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.
Kandungan Bidara Upas:
Zat pait, Damar, Zat pati.

Khasiat Bidara Upas :
Khasiat Bidara Upas adalah sebagai : Laktagog, Antiinflamasi, Antipiretik.
Resep Tradisional Bidara Upas:
  1. Batuk, Radang tenggorakan, Suara parau : Umbi bidara upas segar 8 g; Rimpang kencur 6 g; Daun sirih 3 helai; Buah kapulaga 3 g; Air secukupnya, Dipipis, Beningan untuk berkumur kemudian diminum 2 kali sehari; pagi dan sore
  2. Difteri : Umbi segar bidara upas 8 g; Air matang sampai 1/4 cangkir, Umbi bidara upas diparut; kemudian diperas dengan kain saringan, Beningan digunakan untuk berkumur kemudian diminum; 2 kali sehari; tiap kali untuk orang dewasa; 2-3 sendok makan; untuk anak-anak 1 sendok makan; bila perlu dapat diencerkan dengan air matang
http://images.detik.com/content/2011/01/14/766/daun-sirih-ts-dlm.jpgDaun sirih memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya dipercaya secara tradisional dapat menghentikan perdarahan saat mimisan. Kenapa daun sirih bisa menyembuhkan mimisan?

Sirih merupakan jenis tanaman merambat yang termasuk dalam famili Piperaceae. Tanaman sirih memiliki banyak nama seperti betel (Prancis), betelhe, vitele (Portugal), ju jiang (China) dan sirih (Indonesia).

Dilansir nzhealth, Jumat (14/1/2011), bahan kimia yang terkandung pada daun sirih antara lain minyak esensial, hydroxycatechol, chavicol, chavibetol, eugenol, methyl eugenol, kariofilena, cadinene, estragol, terpennena, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase, gula dan pati.

Kandungan bahan-bahan kimia inilah yang membuat daun sirih dapat menghentikan perdarahan pada saat mimisan. Tidak hanya pada mimisan, daun sirih juga bisa menghentikan perdarahan pada luka.

DAUN SIRIH

Kandungan antiseptik yang tinggi pada daun sirih juga membuatnya banyak digunakan untuk mengobati bau badan dan mulut, menyembuhkan luka dan ruam pada kulit, serta mengobati keputihan pada wanita. Kandungan fenol pada daun sirih lima kali lebih efektif sebagai antiseptik dibandingkan dengan fenol biasa.

Cara memakai daun sirih untuk mimisan
  1. Gunakan 1 lembar daun sirih yang digulung dan ditekan hingga mengeluarkan sedikit minyak.
  2. Kemudian tutup lubang hidung yang berdarah dengan daun sirih dan biarkan selama lebih dari 5 menit. Ini akan membuat perdarahan cepat berhenti.


Tanaman sirih berasal dari dari negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti India, Pakistan dan Indonesia. Daunnya yang datar berbentuk seperti hati ini banyak digunakan orang di Asia sebagai tanaman obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Tapi pengobatan menggunakan daun sirih atau piper betle ini tidak cukup dikenal di dunia barat karena kebiasaan barat yang jauh berbeda dengan timur.


Rabun,Katarak,Minus dan Plus Sembuh Dengan Kitolod

Tahukah anda tanaman ini? Yang pasti anda sering melihat tanaman ini diselokan atau tempat lembab lainnya. Terkesan sebagai tanaman yang tidak berguna. Tapi tahukah anda bahwa Kitolod ini sangat berkhasiat untuk penyembuhan gangguan mata (rabun, katarak, minus dan plus) dan kanker?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqWRPaYkG8C1kc8EGn3zAlIm1_DYy8XWe8r680rbcvLjf-QL7qK9T_C-YMfDIOkuniPztjXvleJmxp9jll6yu5GrloQRyit2TepNoevUEnzBbohcbFX_DFZiI0N6FQKUjPtdvzvswGK7Q/s320/kitolod.jpg

Secara ilmiah tanaman ini mempunyai nama ilmiah Isotoma longiflora atau Laurentia longiflora yang mengandung senyawa alkaloid yakni lobelin, lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Getah tanaman mengandung racun, tetapi bagian tanaman lain memiliki efek antiradang (antiflamasi), antikanker (antineoplasmik), menghilangkan nyeri dan menghentikan pendarahan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfCURgagCggXU7ETjvU1vO0sTYetgEg3k_MwPEH6wVXoGISuGiL1HPJw2xdtH910Z-t_ejd_1VLaTCL6vY3RRSsqDAhOjBSIZWRFPdEKVn_RW_nGo6YGobwXjOWEGdE43ApnRyleERVg/

 




Menurut Prof.(HC) Dr. H.W. Isnandar, seorang pakar TOGA pimpinan Jamu Dayang Sumbi, kita dapat menggunakan bunga segar kitolod untuk pengobatan mata mulai dari rabun, katarak bahkan mata minus dan plus. Hanya dengan mengambil bunga kitolod yang masih segar, kemudian dimasukkan kedalam segelas air putih, gelas ditutup dan dibiarkan 5 menit kemudian digunakan untuk merambang atau merendam mata. Hal ini dilakukan tiap hari sampai sembuh. Selain bunganya, di beberapa daerah juga digunakan beberapa daun kitolod yang telah dipotong pucuknya, kemudian di celupkan dalam segelas air bersih dan digunakan untuk menetesi mata. Mata akan terasa sangat pedih, tetesi terus sampai rasa pedihnya berkurang dan hilang.
 Perlu diingat, baik bunga maupun daun kitolod yang digunakan haruslah benar benar bersih. Disarankan untuk menggunakan daun atau bunga kitolod yang dibudidayakan, atau  tidak mengunakan tanaman ki tolod yang berasal dari tempat yang kotor yang pada akhirnya justru akan memperparah penyakit mata kita.
Prof. DR (HC) H. W. Isnandar menyebutkan bahwa kitolod juga merupakan tanaman penting dalam menyembuhkan kanker. 
Berikut adalah ramuan untuk menyembuhkan penyakit kanker :
Ada 4 bahan yaitu :

Bahan I :
-  Tumbuhan Kitolod   7 tangkai (dari akar hingga daun)
Ø  Lempuyang                7 tangkai (dari akar hingga daun)
Ø  Kesambi (Inbau)       7 pucuk daun
Ø  Benalu teh                  7 lembar (yang basah)
Ø  Benalu cengkeh        7 lembar (yang basah)
Ø  Benalu coklat             7 lembar (yang basah)
Cara membuat :
Ø  Rebus semua bahan dengan air sebanyak 3 gelas hingga mendidih, sisakan hingga 2.5 gelas. Setelah dingin peras dan ambil airnya saja, sisihkan.

Bahan II :
Ø  Kunir putih 2.5 kg
Ø  Bangle 0.5 kg
Ø  Lempuyang 0.5 kg
Cara membuat :
Semua bahan diparut lalu diperas tanpa tambahan air. Sisihkan setengah jam untuk diambil sarinya saja, sedangkan kanji yang tersisa di bagian bawah dibuang.

Bahan III :
Ø  Biji Kedawung 0.25 kg
Cara membuat :
Ø  Goreng kedawung tanpa minyak (sangrai) hingga mekar dan buang kulitnya.
Ø  Kemudian tumbuk dan ayak halus, sisihkan.

Bahan IV :
Ø  Paku bumi 2 cm
Ø  Jamurkayu 1 keping selembar telapak orang dewasa
Cara membuat :
Parut kedua bahan tersebut lalu dicampur menjadi satu dengan bahan ketiga.

Cara buat seluruh bahan :
Ø  Keempat bahan tersebut diatas dicampur menjadi satu lalu direbus hingga mendidih
Ø  Tambahkan gula sebanyak 350 gram dan garam secukupnya
Ø  Aduk hingga rata dan mengkristal (sampai kering)
Ø  Angkat dan dinginkan
Ø  Lalu ayak hingga halus

Cara pemakaian :
Campurkan 1 sendok makan ramuan diatas dengan 0.5 gelas air hangat sesuai dengan kebutuhan.


negeri yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Kekayaan itu terkadang belum banyak diteliti. Sehingga banyak tumbuhan asli Indonesia yang belum diteliti manfaatnya terhadap penyembuhan penyakit. Seperti para pengidap penyakit maag. Selain mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter, ternyata penyakit ini bisa disembuhkan dengan mengonsumsi kunyit, yang banyak ditemukan di setiap dapur di rumah.

http://jamu-herbal.com/wp-content/uploads/2009/04/kunyit-1.jpgBeberapa tanaman yang telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai obat sakit maag di antaranya adalah kunyit. Kunyit (Curcuma longa atau C domestica) termasuk yang paling dikenal masyarakat. Sifat-sifat kunyit yang dapat menyembuhkan luka sudah dilaporkan sejak 1953. Hasil penelitian menunjukkan, dengan kunyit laju penyembuhan meningkat 23,3 persen pada kelinci dan 24,4 persen pada tikus.
Penemuan ini dan penggunaannya secara tradisional untuk dispepsia, merangsang penelitian lebih lanjut. Pemberian ekstrak air atau ekstrak etanol kunyit secara oral pada kelinci secara nyata menurunkan sekresi asam lambung dan meningkatkan produksi mukus pada mukosa lambung. Bahkan, penyembuhannya dilakukan dengan menetralkan asam lambung, mengurangi produksi asam lambung, mengobati infeksi pada selaput lendir lambung, dan mengurangi rasa sakit akibat iritasi selaput lendir atau kekejangan otot dinding lambung.
Selain mengonsumsi kunyit yang telah diolah menjadi minuman, kepada penderita dianjurkan pula untuk makan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Penyembuhan sakit maag juga bisa dengan menggunakan tanaman obat. Dengan mencampur tanaman yang mempunyai sifat demulcent, antasid, dan astringent, akan dapat diperoleh sediaan paling baik untuk pengobatan luka pada usus. Dosisnya masing-masing 165 mg/kg bobot badan untuk jus kunyit dan 10 gram/kg bobot badan untuk bubuk kunyit.
Usaha identifikasi kandungan aktif kunyit mengarah kepada penemuan curcumin. Secara eksperimental curcumin efektif mencegah dan memperbaiki luka lambung yang diinduksi oleh phenylbutazone dan aspirin. Curcumin meningkatkan mukus lambung sehingga aktivitas nyeri lambung dapat dijelaskan melalui stimulasi produksi mukus. Percobaan klinis efek kunyit pada penderita dilakukan terhadap 10 pasien.
Obat diberikan secara oral dengan dosis dua kapsul 250 mg selama empat kali sehari, setengah sampai satu jam sebelum makan dan sebelum tidur. Pemeriksaan endoskopik dijalankan periodik sebelum pengobatan dan 4, 8, 12 minggu setelah pengobatan. Maag sepenuhnya terobati pada lima pasien dalam waktu empat minggu atau tujuh pasien dalam empat sampai 12 minggu.
Lidah buaya adalah tanaman liar yang tumbuh didaerah panas atau bisa juga ditanam dipot sebagai tanaman hias sekaligus sebagai tanaman herbal. Bunga lidah buaya ini berwarna kuning dan daunnya berbentuk runcing agak panjang. Lidah buaya selain sebagai tanaman hias juga bisa sebagai bahan makanan.
Lidah buaya atau aloe vera lebih dulu dikenal manfaatnya untuk perawatan rambut dan mengurangi rasa gatal pada kulit kepala. Tak hanya itu, tanaman berlendir ini juga memiliki manfaat untuk mengobati maag.


Maag atau tukak lambung adalah gejala penyakit. yang menyerang lambung karena terjadi luka atau peradangan yang menyebabkan mulas dan perih pada perut. Banyak obat yang dapat menghilangkan gejala maag dengan cepat, tapi sebagian besar tidak menyelesaikan masalah yang terjadi di lambung.
Dilansir Livestrong, Kamis (12/1/2011), daun lidah buaya yang berdaging dan mengeluarkan cairan pahit sangat baik digunakan sebagai penyembuh luka dan kondisi kulit. Jus lidah buaya juga dapat digunakan sebagai pengobatan untuk gangguan pencernaan.
Lidah buaya mengandung elemen kunci seperti aloin, aloin-emodin, resin, tanin dan polisakarida. Selain itu, lidah buaya juga menawarkan 19 asam amino, 20 mineral dan 12 vitamin yang penting bagi kesehatan.
American Chronicle juga menambahkan bahwa lidah buaya mengandung asam amino, metionin, treonin, serin dan molibdenum, yang bekerja sama untuk detoksifikasi logam berat dan bantuan tambahan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hal ini dapat mencegah menumpukkan lemak di hati dan pembuluh darah arteri.
Jus lidah buaya memiliki efek antimikroba dan menyembuhkan lapisan saluran pencernaan. Juga bisa mengurangi peradangan, tukak lambung disebabkan oleh asam, alkohol, aspirin dan obat lain.
Buku Prescription for Herbal Healing menyatakan bahwa studi menunjukkan bahwa jus lidah buaya dapat menyembuhkan maag. Hal ini membuat peneliti benar-benar merekomendasikan lidah buaya untuk obat anti-maag.
Selain itu, Journal of the American Osteopathic Society melaporkan bahwa efektivitas lidah buaya sebagai penyembuhan tukak lambung disebabkan karena kemampuannya untuk merangsang pelepasan pepsin, yaitu enzim lambung yang mendukung sistem pencernaan.
Dr James F. Balch, penulis buku Prescription for Natural Cures menyarankan untuk minum seperempat cangkir jus lidah buaya tiga kali sehari untuk dapat menyembuhkan maag.
Tapi ia juga mengingatkan bahwa wanita hamil, menstruasi, minum pil KB dan menyusui sebaiknya menghindari mengonsumsi lidah buaya. Jus lidah buaya juga sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jangka waktu panjang karena dapat menyebabkan deplesi elektrolit.




Berikut ini adalah beberapa khasiat dari buah dan daun belimbing wuluh untuk tanaman obat:
  1. Sakit Gondongan
    Ambil setengah genggam daun belimbing wuluh dan tumbuk bersama dengan 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yang gondongan.
  2. Obat Batuk
    Di sini ada dua cara. Yang pertama, rebus daun, bunga, dan buah belimbing wuluh dalam jumlah yang sama dalam air yang mendidih selama setengah jam. Minum airnya. Sedang untuk cara kedua, ambil segenggam daun belimbing wuluh, segenggam bunganya, serta dua buah belimbing wuluh. Rebus dengan 2 gelas air bersama gula batu hingga airnya sisa setengah. Saring dan minum 2 kali sehari.
  3. Diabetes
    6 buah belimbing wuluh dilumatkan lalu direbus dengan segelas air hingga sisa separuhnya. Saring dan minum dua kali sehari.
  4. Rematik
    Cuci segenggam daun belimbing wuluh. Tumbuk sampai halus dan tambahkan kapur sirih lalu gosokkan ke bagian yang sakit.
  5. Sariawan
    Rebus 10 kuntum bunga belimbing wuluh, asam jawa, dan gula aren dengan 3 gelas air hingga airnya tersisa 3/4 bagian. Saring lalu minum dua kali sehari.
  6. Sakit Gigi
    Cuci 5  buah belimbing wuluh lalu kunyah dengan garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya.
Sekedar tambahan, bagi penderita sakit maag sebaiknya TIDAK mengkonsumsi belimbing wuluh.



Keladi Tikus mengandung ribosome inacting protein dan antioksidan. Dalam tubuh ribosome inacting protein berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker, menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya serta meredam munculnya sel kanker baru. Sedangkan antioksidan berfungsi mencegah terjadinya kerusakan gen.

http://www.depokherbal.com/wp-content/uploads/2010/02/keladi-tikus.jpg

Keladi Tikus juga melakukan detoxifikasi, yaitu pembuangan racun yang telah menumpuk bertahun-tahun dalam tubuh. Bersamaan dengan itu Keladi Tikus memperkuat sistem pertahanan tubuh. Dalam proses detoxifikasi  inilah untuk sebagian pengguna mengalami reaksi tubuh (baca halaman reaksi tubuh).

http://tumore.files.wordpress.com/2009/05/keladi-tikus1.gif?w=202&h=277
Dalam buku berjudul “Cancer, Yet They Live” karangan Dr Chris K.H. Teo – Cancer Care Penang Malaysia, juga berdasar pada pengalaman kami yang sejak tahun 2000 melayani penderita kanker dengan Keladi Tikus (baik berupa Keladi Tikus segar -juice maupun kapsul - ijin pembuatan kapsul Keladi Tikus sejak tahun 2001 dengan Depkes RI No: SP 475/13.24/01), Keladi Tikus sangat membantu penyembuhan kanker leher rahim, payudara, usus besar, nasofaring, pankreas, paru-paru, rectum, lever termasuk hepatitis dan pengerasan hati, tenggorokan, tulang, otak, prostat, leukimia,ginjal, limpa, empedu dan lain-lain. Selain itu Keladi Tikus juga dapat menyembuhkan migren, kelenjar getah bening, wasir, sinusitis, semutan pada tangan dan kaki dan lainnya, serta dapat sebagai deteksi penyakit yang sebelumnya tidak diketahui/ disadari oleh yang bersangkutan.Ingat: Penyembuhan harus disertai dengan bagaimana sikap Anda melawan kanker termasuk pola hidup yang benar.

http://www.naturindonesia.com/images/stories/ntkanker-keladi/ntparukanker.png
Saran Pemakaian
Pemakaian Keladi Tikus disarankan berdampingan dengan pengobatan medis seperti kemoterapi dan radioterapi, terutama pada penderita berstadium lanjut. Mengapa demikian. Kanker merupakan penyakit pertumbuhan sel-sel secara tidak normal  dan berkembang begitu cepat tak terkendali. Sel-sel ini terus membelah diri menjalar ke jaringan sekitar (invasive). Makin tinggi stadiumnya tentu semakin cepat penyebarannya. Sedangkan sistem pertahanan tubuh yang telah diperbaiki oleh Keladi Tikus termasuk daya gempur ribosome inacting protein (RIP) mempunyai limit dan dikhawatirkan tidak mampu lagi mengejar berkembangnya sel kanker yang sudah begitu cepat. Tidaklah mungkin untuk menaikkan daya gempur ini dengan terus menambah dosis pemakaian Keladi Tikus.  Disinilah diperlukan tambahan penghancur sel-sel kanker seperti kemoterapi maupun radioterapi, walau kita sadari sepenuhnya bahwa kemoterapi dan radioterapi juga merusak sel yang sehat serta kemungkinan rangsangan tumbuhnya sel kanker baru akibat radiasi yang terjadi.
Bagaimana bila dokter sudah angkat tangan dan hanya memberikan obat penahan rasa sakit saja. Masih ada sejuta harapan. Karena dalam praktek pemakaian Keladi Tikus banyak kondisi demikian yang berhasil disembuhkan. Walau demikian adalah tugas kita untuk mencari jalan terbaik dan tidak hanya mengandalkan satu sarana saja.
Pemakaian Kelapi Tikus dan pengobatan kemoterapi – radioterapi tidak boleh dijalankan dalam waktu yang bersamaan. Pemakaian Keladi Tikus harus dihentikan minimal 2 hari sebelum kemoterapi dan 2 hari setelahnya (Minimal 5 hari). Sifat Keladi Tikus yang melakukan detoxifikasi (pembuangan racun) akan menganggap zat zat kimia dari kemoterapi sebagai racun yang otomatis akan dikeluarkan dari tubuh. Ini akan membuat kemoterapi tidak efektif.
Keladi Tikus juga sangat baik untuk nengurangi efek negatif kemoterapi dan radioterapi seperti mual, rambut rontok dan sebagainya. Untuk itu Keladi Tikus sebaiknya dikonsumsi minimal 2 minggu sebelum pelaksanaan kemoterapi.
Pemakaian Keladi Tikus dalam bentik segar.

Apabila penderita kanker mendapat tanaman Keladi Tikus, maka bisa dikunsumsi dalam kondisi segar (juice). Dosis pemakaian adalah 3 x sehari @ 50 gram tanaman segar (umbi dan daun)


Cara Penyajian

Setelah dibersihkan, tanakam Keladi Tikus ditumbuk dibuat juice dan langsung diminum. Pembuatan juice jangan menggunakan alat-alat dari bahan metal yang mudah teroksidasi. Untuk itu hal-hal berikut perlu diperhatikan.
·         Juice jangan disimpan lebih dari 3 jam karena juice akan rusak.
·         Penyimpanan sementara harus dilakukan di tempat dingin (kulkas)
·         Rasa gatai dimulut – tenggorokan bisa dihilangkan dengan gula atau madu.
·         Untuk mengurangi rasa gatal pembuatan juice bisa dengan air mendidih (tanaman/juice jangan direbus)

Catatan:
·         Selama menkonsumsi Keladi Tikus tidak dianjurkan mnkonsumsi jamu-jamu lain selain obat dari dokter.
·         Keladi Tikus tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang hamil di bawah 4 bulan kehamilan.

Sumber : Natur Indonesia


Wedang Jahe Bantu Turunkan Berat Badan

Saat musim hujan dan udara dingin, banyak orang suka minum wedang jahe untuk menghangatkan badan. Tak hanya itu, wedang jahe ternyata juga efektif untuk menurunkan berat badan.

Jahe masuk dalam daftar 10 besar makanan penghancur lemak di surat kabar Australia, selain jeruk, berry, alpukat, kacang-kacangan dan ubi jalar.
 
Jahe adalah 'edible amphetamine' yang dapat meningkatkan metabolisme sebesar 20 persen. Meningkatnya sistem metabolisme tubuh berarti dapat mempercepat proses pencernaan makanan sehingga tidak menyebabkan penumpukan lemak di tubuh.

Dilansir Livestrong, Rabu (19/1/2011), jahe dapat berfungsi melebarkan pembuluh darah dan membakar lebih cepat kalori menjadi panas tubuh dengan cara yang mirip dengan bawang putih, cabai, lada, kayu manis, mustard dan kari.

Selain itu, jahe hanya sedikit mengandung kalori, yaitu sekitar 1 kalori per gram, sehingga tidak akan berkontribusi untuk menaikkan berat badan.

Jahe yang diseduh menjadi teh jahe atau lebih dikenal sebagai wedang jahe, merupakan hidangan yang nikmat untuk dapat menurunkan berat badan.

Ada beberapa cara membuat wedang jahe, pertama dengan memasukkan parutan jahe ke dalam cangkir yang kemudian di seduh dengan air mendidih diatasnya. Cara lain dengan memasukkan irisan atau potongan jahe ke dalam panci berisi dan dididihkan hingga air berubah warna menjadi kuning keemasan.

Tak hanya menurunkan berat badan, jahe juga sudah lama dikenal sangat bermanfaat untuk kesehatan. Manfaat jahe antara lain:
  1. Meringankan mual, mulas dan diare.
  2. Mengobati radang sendi
  3. Mengobati gangguan pencernaan
  4. Meringankan efek samping kemoterapi
  5. Mencegah pembekuan darah
  6. Menurunkan kolesterol jahat 

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/waru.jpgWaru

(Hibiscus tiliaceus L.)
Sinonim :
--
Familia :
malvaceae.
Uraian :
Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. NAMA ASING Tree hibiscus. NAMA SIMPLISIA Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daun berkhasiat antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian yang digunakan adalah daun, akar, dan bunga. INDIKASI Daun waru digunakan untuk pengobatan : TB paru-paru, batuk, sesak napas, Radang amandel (tonsilitis), Demam, Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah, Radang usus, Bisul, abses, Keracunan singkong, Penyubur rambut, rambut rontok, Akar digunakan untuk mengatasi : terlambat haid, demam. Bunga digunakan untuk pengobatan : radang mata. CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 g atau 15-30 g bunga. Rebus dan air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut. CONTOH PEMAKAIAN: TB Paru 1.Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, lalu minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum. 2.Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. Batuk Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya. Batuk berdahak Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian. Radang amandel Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk. Radang usus Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap. Berak darah dan lendir pada anak Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) sampai bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus. Muntah darah Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih, lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, lalu minum sekaligus. Rambut rontok Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, cuci rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu. Penyubur rambut Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai. Selanjutnya, peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur. Bisul Cuci 5 lembar daun waru segar, lalu gi
 












Wijaya kusuma

(Epiphyllum anguliger) Wijaya kusuma
Sinonim :
Familia :
Cactaceae
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/47/Epiphyllum_anguliger1Emma_Lindahl.jpgUraian :
Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) termasuk jenis kaktus, divisi anthophita, bangsa opuntiales dan kelas dicotiledoneae. Jenis kaktus terdapat sekitar 1.500 jenis (famili). Tanaman kaktus dapat hidup subur di daerah sedang sampai tropis. Demikian juga tanaman wijayakusuma. Bunga wijayakusuma hanya merekah beberapa saat saja dan tidak semua tanaman wijayakusuma dapat berbunga dengan mudah, tergantung dari iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan. Pada umumnya tanaman jenis kaktus sukar untuk ditentukan morfologinya, tetapi wijayakusuma dapat dilihat dengan jelas mana bagian daun dan mana bagian batangnya, setelah tanaman ini berumur tua. Batang pohon wijayakusuma sebenarnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil. Helaian daunnya pipih, berwarna hijau dengan permukaan daun halus tidak berduri, lain halnya dengan kaktus-kaktus pada umumnya. Pada setiap tepian daun wijayakusuma terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi tunas daun atau bunga . Wijayakusuma dapat tumbuh baik ditempat yang tidak terlalu panas.

Nama Lokal :
Wijayakusuma (Indonesia);
Komposisi :
kandungan kimia : Tumbuhan wijayakusuma mempunyai daya ampuh untuk meredam rasa sakit dan mampu menetralisir pembekuan darah. Wijayakusuma juga memiliki daya yang dapat mempercepat masaknya luka abses. Komposisi kandungan kimia yang terdapat pada tumbuhan ini belum ada penelitian.


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Luka;
Pemanfaatan :
1. Luka Bahan: 1 helai daun wijayakusuma Cara membuat: ditumbuk halus Cara menggunakan: dioleskan pada luka, kemudian dibalut verban.

comojime is offline 




















Wortel

(Daucus carota, Linn.)
Sinonim :
Daucus carota, Linn.
Familia :
Apiaceae
http://i248.photobucket.com/albums/gg199/mojime/sexycarrots.jpgUraian :
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 ineter di atas permukaan laut. Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari dan dapat turnbuh pada sernua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Menurut para botanis, wortel (Daucus carota) dapat dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya: WORTEL (Daucus carota, Linn.) - jenis imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis. - jenis chantenang, yakni wortel yang memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis. - jenis mantes, yakni wortel hasil kornbinasi dari jenis wortel imperator dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna khas oranye.



Nama Lokal :
Carrot (Inggris), Carotte (Perancis), Bortel (Belanda); Wortel (Indonesia), Bortol (Sunda), Wortel, Ortel (Madura); Wortel, Wortol, Wertol, Wertel, Bortol (Jawa);
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Vitamin A 12000 SI. kalori 42 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 9,3 gram, kalsium 39 miligram, fosfor 37 miligram, besi 0,8 miligram, vitamin B 1 0,06 miligram, dan vitamin C 6 miligram. Komposisi di atas diukur per 100 gram.



Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kejang Jantung, Eksim, Cacing Kremi, Mata minus;
Pemanfaatan :
1. Kejang Jantung Bahan: umbi wortel, 2 sendok madu, dan 1 potong gula aren; Cara membuat: wortel diparut dan diperas dengan 2 gelas air, kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai merata; Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari. 2. Eksim a. Bahan:1 umbi wortel dan 1 sendok teh kapur sirih; Cara membuat: wortel diparut dan dicarnpur dengan kapur sirih sampai merata; Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan verban. b. Bahan: 3 umbi wortel; Cara membuat: diparut dan disedu dengan 2 gelas air masak; Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari. 3. Cacing Kremi Bahan: 5-7 umbi wortel, garam dan santan kelapa secukupnya; Cara membuat: wortel diparut, kemudian ditambah dengan bahan lainnya; Cara menggunakan: diperas dan disaring, kemudian diminum menjelang tidur malam. 4. Mata Minus Bahan: umbi wortel secukupnya; Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya; Cara menggunakan: diminurn setiap pagi hari secara teratur.
 



















 





















 







































JERUK KIKIT

Nama latin: Triphasia trifolia p.Wills

Nama daerah: Jeruk kingkit; Liman kiah; Liman kunci; Kalijage; Jheruk rante

Deskripsi tanaman: Perdu tegak, lemah, tinggi 1,5-2,5 m ranting pada ujung membengkok kesana-kemari, duri dua dua terkumpul dalam ketiak daun. Daun menjari berbilangan 3, anak daun oval dengan ujung melekuk ke dalam, ukuran 1,5-4,5 kali 1-3 meter. Bunga terkumpul 1-4 dalam ketiak daun bermahkota 3 lembar berwarna putih, panjang 12-16 mm, berwarna merah, daging buah berupa cairan yang lekat.

Habitat: Tumbuh di pekarangan rumah dan di ladang pada ketinggian 1-500 m dpl.

Bagian tanaman: Daun ; Buah

Kandungan kimia: Coumarins; Isomeranzin; Umbelliferone; Tripasiol atau 7 - (3-methyl-2,3 dihyroxybutyloxy)-8-(3-methyl-2-oxobuthyl); Coumarin

Khasiat: Antidiare; Ekspektoran

Nama simplesia: Citri Folia
Resep tradisional:

Diare:
Daun jeruk kikit 7 lembar; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum 3-4 kali sehari.

Obat Batuk:
Buah jeruk kikit matang 10 buah, bijinya dibuang; Gula jawa 200 g; Air 300 ml, Ramuan direbus sampai mendidih, Diminum 3 kali sehari.
 















Originally Posted by seto.poerdjo View Post
IMPOTENSI
Impotensi adalah gangguan seksual dengan gejala ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan badan. Ada 3 kategori impotensi :

A. Impotensi organik
Adalah suatu kondisi dimana penis tidak pernah memiliki kemampuan berereksi. Penyebab impotensi organik ini dapat berupa penyempitan pembuluh darah kepenis atau gangguan syaraf pada susunan syaraf pusat yang mengatur mekanisme ereksi.

B. Impotensi fungsional
Berupa impotensi karena faktor-faktor patologis atau penyakit seperti:
- kekacauan pengaturan hormon,
- komplikasi suatu penyakit (diabetes),
- pemakaian obat-obatan yang salah,
- pemakaian alkohol yang berlebihan.

C. Impotensi psikis
Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan. Penyebab jenis
impotensi ini adalah hal-hal yang bersifat kejiwaan seperti :
- gangguan emosional,
- stres,
- perasaan jengkel pada pasangan,
- rendah diri atau merasa disepelekan,
- kebosanan atau rutinitas
- perasaan takut atau was-was.

EJAKULASI PREMATUR
Ejakulasi prematur atau ejakulasi dini adalah kondisi seorang laki-laki yang
terlalu cepat mencapai orgasme, baik di kala menjelang penetrasi yaitu sebelum penis menyentuh organ kelamin wanita ataupun beberapa detik setelah persetubuhan. Kelainan ini sebagian besar karena sebab psikologis.

EJAKULASI TERHAMBAT
Penyakit ini berbentuk ketidakmampuan seorang laki-laki dalam mencapai orgasme. Penyebab ejakulasi terhambat ini juga karena masalah psikologis.


FRIGIDITAS
Kondisi seorang wanita yang tidak berkeinginan untuk melakukan hubungan
seksual. Faktor penyebabnya berupa kelainan organis seperti :
- bentuk vagina yang tidak sempurna,
- ketidakmampuan kelenjar vagina mengeluarkan cairan sehingga apabila
berhubungan terasa sakit,
- kelainan hormonal sehingga cenderung menyukai jenisnya,
- serta penyebab lain yaitu masalah psikis

GANGGUAN ORGASME
Gangguan orgasme berupa ketidakmampuan wanita untuk merasakan
orgasme. Terdiri dari gangguan primer dan sekunder:
- Gangguan primer; kondisi wanita tidak bisa merasakan orgasme dengan
cara apapun.
- Gangguan sekunder; kondisi wanita pernah sekali atau dua kali merasakan
orgasme, tetapi tidak pernah lagi merasakannya karena suatu sebab.
Penyebab utama gangguan orgasme ini umumnya bersifat psikologis.

TANAMAN OBAT UNTUK PENYAKIT GANGGUAN SEKSUAL,
IMPOTENSI DAN FRIGIDITAS
http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/daunjintan.jpg?t=1267443030http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/barucina.jpg?t=1267442981


Nama tanaman:
Baru cina (Indonesia, Sumatera), Daun manis, brobos krebo; Beunghar kucicing, jukut lokot mala, suket gajahan (jawa); Kolo, goro-goro cina (Maluku), Daun Sudamala, cam cao; Ai ye (China).

Deskripsi :
Tanaman ini merupakan herba setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut. Daun berbentuk bulat-telur dengan tepi berbagi menjari ujung meruncing, kedua permukaan daun berambut halus. Warna daun hijau, di bagian bawah warna lebih putih, duduk berseling. Bunga merupakan bunga majemuk, kecil-kecil, warna kuning muda berbentuk bonggol tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Perbanyakan dapat dengan stek atau biji.


Nama tanaman :
NAMA SIMPLISIA Plectranthi amboinici Herba; Herba Daun Jintan.

Deskripsi :
Tanaman semak, menjalar. Batang berkayu, lunak, beruas-ruas. Ruas yang
menempel di tanah akan tumbuh akar, batang muda berwarna hijau pucat. Daun tunggal, mudah patah, bentuk bulat telur, tebal, tepi beringgit, berabut, panjang 6-7 cm, lebar 5-6 cm, bertulang menyirip, warna hijau muda. Bunga majemuk, berbentuk tandan, mahkota bentuk mangkok warna ungu. Bagian yang Digunakan Seluruh bagian tumbuhan.


http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/daunsendok.jpg?t=1267443071

Nama Lokal :
Ki urat, ceuli, c. uncal
(Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah,
sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak
(Jawa). daun urat. daun uraturat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan
(Sumatera). ; Torongoat

Deskripsi :
Tanaman menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, lebar 4 - 9 cm, warnanya hijau.Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil kecil,warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 - 4 biji berwarna hitam dan keriput.

http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/daunHalia.jpg?t=1267443119

Nama Lokal :
Ginger (Inggris), Halia (Indonesia), Jae (Jawa), Jahe(Sunda); Jae, Jahya (Bali),
Sipodeh (Minang), Melito (Gorontalo); Jhai (Madura), Lia (Flores), Goraka
(Ternate), Late (Timor);

Deskripsi :
Ciri-ciri tumbuhan ini antara lain mempunyai batang tegak, bearakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya rimpang tumbuhan halia sangat ditentukan oleh varitasnya. Rimpang halia berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna coklat dengan aroma khas. Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak begitu lebar. Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1 benang sari dan 3 putik bunga.


http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/kunyit.jpg?t=1267443153

Nama Lokal :
Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng(Sunda), Konyet (Madura)

Deskripsi :
Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat,
habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara.
Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia,
Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/LengkuasMerah.jpg?t=1267443232

Nama Lokal :
Lengkuas merah.

Deskripsi :
Lengkuas merah ditemukan menyebar di seluruh dunia. Untuk tumbuh, lengkuas menyukai tanah gembur, sinar matahari banyak, sedikit lembab, tetapi tidak tergenang air. Kondisi tanah yang disukai berupa tanah liat berpasir, banyak mengandung humus. Dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter di permukaan laut. Untuk mengembangbiakkan tanaman ini dapat dilakukan dengan potongan rimpang yang sudah memiliki mata tunas.


http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/daunsirih.jpg?t=1267443268

Nama Lokal :
Betel (Perancis), Betel, Betelhe, Vitele (Portugal); Sirih (Indonesia), Suruh, Sedah (Jawa), Seureuh (Sunda); Ju jiang (China).

Deskripsi :
Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa).


http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/somjawa.jpg?t=1267443321

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Gelang porslen. NAMA ASING Turen shen (C), vergeet-mijwel
(B), tho cao ly sam, tho nhan sam (V), panicled fameflower root (I). NAMA
SIMPLISIA Talini paniculati Radix (akar som jawa).

Deskripsi :
Som jawa ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Akarnya berdaging tebal, biasa digunakan sebagai pengganti kolesom. DI Jawa tumbuh pada ketinggian 5 -1.250 m dpl. Terna tahunan, tegak, tinggi 30 - 60 cm, batang bercabang di bagian bawah dan pangkalnya mengeras. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, bundar telur sungsang, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang 3 -10 cm, lebar 1,5 - 5 cm.


http://i890.photobucket.com/albums/ac104/setopoerdjo/tepakLiman.jpg?t=1267443388

Nama Lokal :
Tapak liman (Indonesia), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang,
tapak liman (Sunda),; Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura)

Deskripsi :
Tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang ditemukan dalam
jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 m di atas
permukaan laut. Terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10 cm - 80 cm, batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10 cm - 18 cm, lebar 3 cm - 5 cm. Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3 cm - 9 cm, lebar 1 cm - 3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu.

 















Secara empiris beragam khasiat binahong telah diakui, tetapi tidak secara ilmiah. Meski tumbuhan ini cukup dikenal di negara Eropa maupun Amerika, para ahli di sana belum tertarik untuk mengurai materi kimia di dalamnya secara serius dan mendalam.

Namun, seperti diungkapkan dalam situs di luar negeri, tumbuhan yang juga dikenal dengan sebutan Madeira Vine ini dipercaya memiliki kandungan antioksidan tinggi dan antivirus. Kini tumbuhan ini masih diteliti meski dalam lingkup terbatas, seperti bagaimana efektivitasnya pada tikus percobaan.

Hasilnya cukup menjanjikan. Tikus yang disuntik ekstrak binahong memiliki tingkat daya tahan yang bagus. Indikatornya, agresivitas tikus dengan ekstrak binahong lebih bagus dibandingkan dan tidak mudah sakit.

Contoh Ramuan

Beberapa contoh ramuan binahong yang dapat Anda coba, di antaranya:

• Cara paling mudah memanfaatkan binahong adalah dengan merebusnya atau sebagai campuran saat memasak mi instan dan dimakan langsung sebagai lalapan. Tentu saja, terlebih dulu binahong dicuci bersih di air yang mengalir.

• Daun, akar, dan batangnya digunakan sebagai obat. Dapat memulihkan stamina yang loyo, meningkatkan vitalitas pria, menyembuhkan luka luar dan dalam. Pemakaian dalam: umbi binahong dicuci bersih, direbus, saring airnya. Minum 2-3 kali sehari untuk menyembuhkan luka bekas operasi, maag, tifus. Bisa juga akar dikeringkan, ditumbuk halus, masukkan ke dalam kapsul, lalu diminum 3 kali sehari.

• Pemakaian luar: daun dan batang ditumbuk halus lalu dioleskan pada bagian yang sakit. Efektif menyembuhkan memar, rematik, pegal linu, nyeri urat, dan menghaluskan kulit.

• Agar bekas operasi caesar cepat kering, ambil akar binahong yang batangnya merah sebanyak 15 gram. Setelah dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Saring dan minum selagi hangat. Anda bisa menambahkan sedikit sereh atau gula batu bila suka.
comojime is offline 







































http://www.pdpersi.co.id/images/news/content/pegagan.jpg

Ekstrak daun ginkgo biloba adalah fitofarmaka yang selama ini banyak dipakai untuk melancarkan peredaran darah ke otak. Tetapi saat ini daun ginkgo biloba dapat dijadikan sebagai alternatif terapi disfungsi ereksi. Beberapa penelitian menunjukkan efek tanaman obat tersebut dapat menyelesaikan problema yang kerap meresahkan kaum pria.
Sejumlah 60 pria yang mengalami disfungsi ereksi tidak berespons terhadap terapi suntik intrakavernosal vasoaktif, mendapatkan 60 mg ginkgo biloba per hari selama 3-6 bulan. Hasilnya, 50% atau sebanyak 30 orang mengalami perbaikan kemampuan ereksi, sebesar 25% hanya mengalami sedikit perbaikan, sedangkan 20% masih memerlukan bantuan suntikan, sisanya 5% tidak mengalami perubahan apapun. Bila dosis disesuaikan maka efek dari pengobatan tersebut akan meningkatkan angka keberhasilan menjadi cukup menyakinkan. Sudah ada 19 pria yang ikut penelitian tersebut dapat melakukan hubungan intim kembali secara aman tanpa bantuan suntikan lagi. Selayaknya sebuah obat sejati, masih diperlukan bukti lebih lanjut mengenai efek samping berarti dari fitofarmaka ini.
Peran ginkgo biloba terhadap peredaran darah otak ternyata memegang peranan penting pula dalam terapi disfungsi ereksi. Pasalnya aliran darah otak lancar dapat membuat pusat rangsangan erotik di otak makin peka. Artinya gairah seksual (libido) pun meningkat. p2t






https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB_Ttu8UO2JtcuVau5WvSCZKniQGIxuDAo5bUbQnJvnLA1XDL6dqpSOF9OEIByOZ1jEQd4p1c-_p_3HdPjnyjhm0sHLIbP_F7JQLyw-PjAXDngFd6NmEKCscasF2Pr250F2eUbUzJJBbc/s320/daun+dewa.JPGNama Latin :
Gynura segetum (Lour.) Merr.

Nama Daerah :
Beluntas cina, daun dewa (Sumatra), Samsit; San qi cao (China).

Habitat :
Pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat.


Deskripsi :
Terna tahunan, tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 – 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.

 
Kandungan Daun Dewa :
Saponin, minyak atsiri, flavonoid.

Khasiat Daun Dewa :
Tumbuhan ini bersifat anti coagulant (mencairkan bekuan darah), stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun. Dalam farmakologi cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa khas dan sifat netral.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNsGD5lmtpana8OFZ90AWMjuQ5ORvLWD5FkMwJ-bl2OukhjS1axNUEUpRPMeuwyWVpNNiVccn8OFD9WoAXD0hRCbdJiliM8q3_a0jmn0JomPZfrMSC_gDxY08xEHJcOk53QffB68x5vMwa/s320/daundewa.jpg

Resep Tradisional Daun Dewa:
Kanker :
Daun dewa segar 4 g; Akar daruju 7 g; Herba benalu 3 g; air 120 ml, Ditumbuk; ditambah air mendidih; disaring, Diminum 1 hari sekali 100 ml; selama 30 hari.
Tekanan darah tinggi :
Daun dewa segar 3-7 helai; buah mengkudu muda 1 buah; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1-2 kali sehari 100 ml; selama 1 bulan.
Kencing manis :
Daun dewa 5 helai; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Pembersih luka :
Daun dewa secukupnya; Air secukupnya, Daun dewa ditumbuk halus lalu dimasukkan ke dalam air, Luka yang kotor dimasukkan ke dalam air yang dicampur daun dewa.



Nama Latin :
Clerodendrum japonicum (Thunb)

Nama Daerah :

Bali: senggugu, tumbak raja. NAMA ASING He bao hua (C), pagoda flower (I). NAMA SIMPLISIA Clerodendri japonici Radix (akar bunga pagoda), Clerodendri japonici Flos (bunga pagoda).

Habitat :
Umumnya, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau di tepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm7TmPmF_vhGIivV5qy12pI90Thkdy5dU9b8pyhXW3P8VumUN3XwSFrR03FkX7ALiw61_lZMvWXpFMBPxNwS5tC2V3yEkbGSQNYSPwqSW9aYbqB5FnHC6X0Nxrc5Ya2fdMjIg-oXGE6jnp/s320/bunga+pagoda.jpg

Deskripsi :
Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri dari bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat. Bunga pagoda dapat diperbanyak dengan biji.

Kandungan Bunga Pagoda:
Alkoloid; Garam Kalium; Zat Samak
http://www.fobi.web.id/fbi/d/44884-2/Clerodendrum-paniculatum_Gunung-Pancar_LL_001.jpg


Khasiat Bunga Pagoda :
Khasiat Bunga Pagoda adalah : Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik),
menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku. Daun rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah. Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedatif, dan menghentikan perdarahan (hemostatis).

Resep Tradisional Bunga Pagoda:
Bisul daan Koreng :
Daun bunga pagoda 7 lembar; Madu 25 ml; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, iminum pagi dan sore
Wasir berdarah :
Akar bunga pagoda 25 g; Air 110 ml, Direbus hingga mendidih, Diminum 2 kali sehari


Nama Latin :
Jasminum sambac, Ait.

Nama Daerah :
Melur (Jawa), Malati (Sunda), Malate (Madura), Menuh (Bali).
Habitat :
Ditanam sebagai tanaman hias, juga tumbuh bebas di hutan.


http://multiply.com/mu/wardatulmahabbah/image/12/photos/2/600x600/5/bunga-melati-jasmine-flower-0.jpg?et=qRc4oZESwDnjiXrKF12%2CSA&nmid=300091869

Deskripsi :
Melati (jasminum sambac) termasuk tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Bunganya berwarna putih mungil dan berbau harum, sering digunakan untuk berbagai kebutuhan. Melati, dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600 atau 800 meter diatas permukaan laut, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara stek. Tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu.

Kandungan Melati:
Melati mengandung senyawa-senyawa unsur kimia yang besar manfaatnya untuk pengobatan. Kandungan kimia yang ada tersebut antara lain indol, benzyl, livalylacetaat.
http://multiply.com/mu/wardatulmahabbah/image/3/photos/2/600x600/12/melati.jpg?et=p7ISV7CFSGl%2BAIasEOa3HA&nmid=300091869

Khasiat Melati :
Bunga melati berkhasiat untuk mengatasi Kelebihan ASI, Sakit mata, Demam, Sakit Kepala, Sesak Napas dll.

Resep Tradisional Melati:
  1. Sesak napas : Bahan: 20 lembar daun melati dan garam secukupnya Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring. Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.
  2. Bengkak akibat serangan lebah : Bahan: 1 genggam bunga melati Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas sampai halus Cara menggunakan: ditempel pada bagian yang disengat lebah.
  3. Menghentikan ASI yang keluar berlebihan : Bahan: 1 genggam daun melati Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.
  4. Sakit mata (mata merah atau belek) : Bahan: 1 genggam daun melati Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus Cara menggunakan: ditempel pada dahi, apabila sudah kering diganti baru, ulangi sampai sembuh.
  5. Demam dan sakit kepala : Bahan: 1 genggam daun melati, 10 bunga melati Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan air dalam rantang. Cara menggunakan: air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi.
  6. Sesak napas : Bahan: 20 lembar daun melati dan garam secukupnya Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring. Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi


:
Mirabilis jalapa L
Nama Daerah :
Kembang pukul empat (Indonesia, Sumatra), ; Kembang pagi sore, bunga waktu kecil (Sumatra); Kederat, segerat, tegerat (Jawa), Kupa oras, cako raha (Maluku); Bunga-bunga paranggi, bunga-bunga parengki (Sulawesi); Pukul ampa, turaga, bodoko sina, bunga tete apa (Sulawesi); Zi Mo li (China).
 
http://www.lulukkurnia.webuda.com/pukul%20empat.jpg

Habitat :
Tumbuh di pekarangan sebagai tanaman hias, dengan cukup sinar matahari pada dataran rendah sampai 1200 m dpl.
Deskripsi :
Herba tahunan, tegak, tinggi 20 cm – 80 cm, berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam orang sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Tumbuh di dataran rendah yang cukup mendapat sinar matahari maupun di daerah perbukitan. Termasuk suku kampah-kampahan, berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang 2 cm – 11 cm, lebar 8 mm – 7 cm, pangkal daun membulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, mempunyai tangkai daun yang panjangnya 6 mm – 6 cm. Bunganya berbentuk terompet, dengan banyak macam warna, antara lain: merah,
putih, jingga, kuning, kombinasi/belang- belang. Mekar di waktu sore hari dan kuncup kembali pada pagi hari menjelang fajar. Buahnya keras, warna hitam, berbentuk telur, dapat dibuat bedak. Kulit umbinya berwarna coklat kehitaman, bentuk bulat memanjang, panjang 7 cm – 9 cm dengan diameter 2 cm – 5 cm, isi umbi berwarna putih.
Kandungan Bunga Pukul Empat :
Alkaloid trigonelia

http://farm4.static.flickr.com/3228/2943321581_a40d1fb14b.jpg

Khasiat Bunga Pukul Empat :
khasiat bunga pukul empat adalah sebagai Anti inflamasi; Diuretik
Resep Tradisional Bunga Pukul Empat:
Radang amandel, Radang prostat :
Akar bunga pukul empat segar 10 g; Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis, Dikompreskan pada bagian yang sakit.



Nama Latin :
Imperata cylindrica(L) Beauv.var.mayor(Nees) C.E.Hubb

Nama Daerah :
Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon). NAMA ASING: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbö’:w. Laos: hnha:z kh’a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son).


 http://farm5.static.flickr.com/4127/5053673783_0acc5559ff.jpg

Habitat :
Tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi.
Deskripsi :
Alang-alang (Imperata cylindrical (L.) Beauv.var.mayor <Nees>), Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari – Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang
http://belanjaherbal.files.wordpress.com/2010/03/alang2.jpg

Kandungan Alang-Alang :
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3′,4′,7-trihidroksi flavon, 2′,3′-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.

Obat alami bisa didapatkan dari dapur Anda. Saat tenggorokan sakit misalnya bawang putih ternyata bisa menjadi peredanya. Bumbu dapur ini tak hanya bermanfaat menurunkan kolesterol atau tekanan darah tinggi, namun juga bisa menjadi obat alami saat tenggorokan terasa gatal.

Michael Finkelstein, pakar holistik dari Westchester, New York menjelaskan rempah beraroma tajam ini mampu merangsang imun untuk melawan virus. Bawang putih diyakini bisa menyembuhkan tubuh dari infeksi penyebab sakit tenggorokan. Bawang putih juga melawan bakteri penyebab rasa sakit dan iritasi saat sakit tenggorokan.
http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1garlic1.jpg

Finkelstein menyarankan, hangatkan satu atau dua siung bawang putih dalam microwave selama 10 hingga 15 detik. Lalu hancurkan bawang putih dengan ditekan, dan makan langsung. Lakukan cara ini satu kali dalam sehari, hingga sakit mereda.
Namun Jika tidak suka aroma menyengat bawang putih, Anda bisa minum air hangat dengan campuran garam untuk meredakan sakit tenggorokan. Campurkan satu sendok teh garam ke dalam air hangat. Minum satu kali sehari atau sesuai kebutuhan. Gunakan air hangat dan bukan air panas.

Grace Keenan MD dari Nova Medical Group, di Ashburn, Virginia mengatakan air garam ini membunuh bakteri di tenggorokan. Cairan ini juga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Air garam hangat ini bisa meningkatkan aliran darah yang dibutuhkan untuk melawan infeksi sel



Khasiat Alang-Alang :
Khasiat alang-alang adalah : Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Kenyataannya, akarnya dapat digunakan untuk menurunkan temperatur, melancarkan urin, menghentikan pendarahan, dan sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah, gonorea (kencing nanah), hepatitis, infeksi ginjal. Penelitian menemukan bahwa alang-alang mengandung mannitol, glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arundoin, silindrin, fernerol, simiarenol, anemonin, esin, alkali, saponin, taninin, dan polifenol.
Resep Tradisional Alang-Alang:
  1. Sebagai peluruh air seni : 49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.
  2. Demam karena buang air kecil berdarah : 1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun. “Zwartwaterkoorts” (Bld): Minum air rebusan akar alang alang sebagai the.
Berbagai sayuran hijau sangat baik untuk mencegah perkembangan sel kanker. Selama ini sayur-sayuran hijau tersebut berada di sekeliling kita. Sayuran tersebut dapat menjadi salah satu menu Anda dengan ditumis, dikukus atau dimakan mentah.

Adakalanya Anda sangat bosan dengan cara penyajian yang itu-itu saja, jadi bagaimana? Mungkin Anda pernah mendengar teknik wrapping. Sebuah teknik untuk menikmati sayuran dengan menyisipkan beberapa daging asap, saus, atau bumbu lainnya yang cukup terkenal di Korea.

http://www.kapanlagi.com/p/collardgreen_thegardenspotc.jpg

Sepertinya teknik tersebut menarik untuk dicoba sebagai variasi penyajian menu Anda. Tapi tidak semua sayur dapat digunakan lho. Tahukah Anda beberapa sayuran yang kaya kandungan antioksidan sekaligus dapat digunakan untuk melengkapi teknik wrapping? Kita intip yuk!

1. Selada
http://www.foodliabilitylaw.com/uploads/image/iStock_000000464125XSmall.jpg

Mungkin Anda sering menjumpainya di beberapa menu, misalnya salad, gado-gado, tahu campur lamongan, atau yang sekarang sedang tren di beberapa resto makanan Korea. Ya memang sayuran yang rasanya manis ini termasuk salah satu sayur yang mengandung antioksidan, dan baik untuk dikonsumsi. Dan Anda juga bisa menjadikannya sebagai pembungkus makanan Anda, beberapa lauk menarik mungkin dapat menyempurnakan menu tersebut.

2. Collard Green
http://www.eatnakednow.com/wp-content/uploads/Collard-Greens.jpg

Kita mengenalnya sebagai bahan sawi asin (salah satu bahan menu masakan China), kaya akan vitamin B1, B2, B6, C dan vitamin E, serta karoten, klorofil dan mangan. Wah tak salah jika memang Anda memilihnya sebagai menu pelengkap makanan Anda. Seratnya yang tinggi juga dipercaya sebagai salah satu sayur pengemban misi diet. Jadi Anda yang sedang menjalankan program diet dapat mengonsumsi sawi asin ini sebagai salah satu variasi menu.

3. Pak Choy/ Chinese Cabbage

http://www.edenbrothers.com/store/media/Vegetables/Cabbage/ss_size3/cabbage_chinese_pak_choy.jpg
Beberapa orang menyebutnya sawi daging (karena memang bentuknya bulat dan daging daunnya tebal), ada yang menyebut bak choy, pak choy atau pak choi. Apapun sebutannya, jenis sawi ini sangat bergizi. Pak Choy sangat kaya akan vitamin A, C dan betakaroten, kaya akan kalsium dan kandungan serat. Yang pasti kandungan antioksidannya sangat tinggi dan bergizi.
Yuk kita coba teknik baru untuk makan malam nanti! Sehat, langsing dan kaya akan gizi.
Selamat hidup sehat "





Buah jeruk  ( fructus  )
http://images.toiusd.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/Rcl6WgoKCmYAADrQzBU1/jeruk2.jpg?et=dYX826Lj1jMW7liO%2CmvXPgBuahnya terdiri dari beberapa ulas, rasanya ada yang asam dan ada yang manis.Buah buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, diameter 2.5 - 5 cm, berkulit tipis tanpa benjolan, permukaan licin, dan berkulit tipis. Kulit buhanya memiliki 3 lapiasa yaitu :
1. Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula – mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
2.               Lapisan tengah yang bersifat seperti spon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
3.              dan  kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat – sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan – ruangan ini terdapat gelembung – gelembung berair , dan bijinya terdapat bebas di antara gelembung – gelembung ini.
 Kulit Buah Jeruk nipis :
            Makroskopik :
1. Kepingan panjang atau berbentuk spiral, melengkung atau datar; lebar sampai 15mm, tebal lebih kurang 3mm; keras.
2. Permukaan luar berbenjol – benjol, parut gagang buah berupa lingkaran lebih menonjol.
3. Permukaan dalam lebih rata, warna putih dengan bercak kuning kecoklatan dan bintik – bintik rongga minyak dengan warna kehijauan bergaris tengah lebih kurang 1mm.
4. Berkas patahan tidak berserabut.
            Mikroskopik :
1. Epidrmis terdiri dari selapis sel bentuk empat persegi panjang, berkutikula; stomata tipe anomositik dengan4 sel tangga.
2. Flavedo berupa jaringan parenkim,berupa sel berisi kristal kalsium oksalat berbentuk prisma.
3. Albedo berupa jaringan parenkim,ukuran sel ebih bersar dari flavedo, makin ke dalam dinding sel makin tebal, beberapa sel berisi kalsium oksalat berbentuk prisma.
4. Pada flavedo dan alfedo terdapat rongga minyak skizo lisigen, ukuran beraneka ragam.
5. Berkas pengangkut tipe kolateral, tersebar pada bagian dalam albedo.





Curcuma longae
(Kunyit)
http://images.toiusd.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/Rcl1WAoKCmYAAAWjfsY1/kunyit.jpg?et=zTXD3jsHEBNmel%2BSI8Kpxw
Kerajaan     : Plantae
Divisi           : Magnoliophyta
Kelas          : Liliopsida
Subkelas     : Zingiberidae
Ordo          : Zingiberales
Familia        : Zingiberaceae
Genus         : Curcuma
Spesies       : Curcuma longa
Curcuma longae atau kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae.
Produk farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi ( arthritis- rheumatoid ) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul.

MORFOLOGI TANAMAN Curcuma longae
a. AKAR
Rizomnya mampat, berisi dan bercabang dalam sudut tepat bagi membentuk himpunan yang padat. Rizom ini beraroma, kulitnya berwarna jingga-coklat dan bagian isi berwarna jingga-cerah. Bagian tuber juga berisi, berwarna putih dan tumbuh lurus ke bawah. Bagian rizom ini sering digunakan sebagai bahan obat. Perbanyakannya cukup mudah, cukup dengan potongan umbi ada mata tunasnya. Relatif tahan naungan dan kekeringan. Umbi digunakan sebagai bumbu masak atau jamu.
b. BATANG
Kunyit ialah herba saka yang tingginya boleh mencapai sehingga 1 m. Tanaman ini tidak memiliki batang sejati tetapi hanya berupa pelepah daun yang berperanan sebagai batang palsu.Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun ( agak lunak ).
c. DAUN
Daun tumbuh berumpun, tersusun secara berselang seling, berwarna hijau muda dan agak lembut. Daun licin, berbentuk bujur-tirus dan tepi daun tidak putus. Tanaman kunyit berupa semak dengan tinggi 1-1,5 m. Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

Anatomi Rimpang Curcuma longae
( Kunyit )

Penampang melintang rimpang kunyit.
Anatomi pada penampang melintang rimpang kunyit :
  1. Rambut Penutup
Rambut penutup berada pada lapisan teratas dan berbentuk kerucut, lurus dan agak bengkok. Panjang rambut penutup 250 mm sampai 890 mm dan berdinding tebal.
  1. Epidermis
Epidermis terdiri dari satu lapis sel dan berbentuk pipih poligonal. Dinding sel pada epidermis menggabus.
  1. Hipodermis
Hipodermis terdiri dari beberapa lapis sel terentang tangensial. Dinding selnya menggabus dan agak keras.
  1. Periderm
Periderm terdiri dari 6 sampai 9 lapis sel. Sel periderm berbentuk segi panjang dengan dinding yang menggabus.
  1. Parenkim korteks
Korteks tersusun atas sel – sel parenkim dan berbentuk sel – sel besar. Di dalam korteks berisi pati penuh.
  1. Sel sekresi
Sel sekresi banyak dan tersebar. Bentuk selnya bulat atau lonjong yang berisi minyak yang berwarna kunig jingga, yang sebagian mendamar dan berwarna coklat kekuningan.
  1. Berkas Pengangkut
Berkas pengangkut bertipe kolateral, tersebar dan tidak beraturan pada korteks dan silinder pusat. Berkas pengankut terletak di bawah endodermis dan tersusun membentuk seperti lingkaran yang teratur. Kadang – kadang berkas pengangkut ini dikelilingi oleh sel – sel parenkim yang tersusun menjari. Pembuluh kayu umunya terdiri dari pembuluh tangga dan pembuluh jala dengan lebar 20 mm sampai 80 mm dan tidak mempunyai lignin.
  1. Butir pati
Butir padi merupakan sel tunggal yang berbentuk lonjong atau bulat telur dengan satu ujung mempunyai suatu tonjolan atau berbentuk bulat sampai hampir segitiga dengan satu sisi membulat.
  1. Endodermis
Endodermis terdiri dari 1 lapis sel terentang tangensial, dengan dinding radial menebal dan tidak mengandung pati.
  1. Parenkim Silinder Pusat
Berupa sel – sel parenkim yang tersusun tersusun melingkar di sekitar silinder pusat.
Tanaman Curcuma longae ini mudah diperbanyak atau dibudidaya dengan stek rimpang dengan ukuran 20 gram sampai 25 gram tiap stek. Waktu tanam pada awal musim hujan. Pemeliharaan yang diperlukan adalah menyulam, menyiang, memupuk dan memperbaiki tata air. Panenan dapat dilakukan setelah berumur setahun atau lebih dari waktu tanam. Hama yang dikenal merusak adalah ulat Keran diocles dan Udas pesfolus.

Fisiologi Curcuma longae
( Kunyit )
Nama Lokal :
  • Turmeric (Inggris)
  • Kurkuma (Belanda)
  • Kunyit (Indonesia dan Malaysia)
  • Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura)
Kunyit ( Curcuma longae ) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dijumpai di Indonesia.Bisa tumbuh di daerah dengan curah hujan tinggi : 1500 – 400 mm/tahun, di berbagai macam jenis tanah dengan ketinggian 5 – 1500 m di atas permukaan laut. Akar kunyit mengandungi pati dan getah.

SENYAWA KIMIA YANG TERKANDUNG DALAM KUNYIT….
Kunyit mengandung senyawa kimia yang mempunyai keaktifan fisiologi, yaitu :
  • Kurkuminoid.
  • Minyak atsiri.
Fotosintesis 14CO2 pada tanaman kunyit akan menghasilkan karbohidrat sederhana yang mengandung 14C, pada proses biosintesis lanjut akan menghasilkan komponen berkhasiat obat (minyak atsiri dan kurkuminoid) yang bertanda 14C.
Kurkuminoid, terdiri atas senyawa berwarna kuning kurkumin dan turunannya. Kurkuminoid merupakan tepung kuning dari kunyit Kandungan kurkuminoid dalam rimpang kunyit sebanyak 3-5%. Untuk menentukan persentase ini dilakukan pemanasan pada temperatur 50-55oC , supaya tidak merusak zat aktifnya dan untuk mendapatkan warna yang baik dari kurkuminoid.
Kurkuminoid terdiri dari :
  • Kurkumin (sebagai anti oksidan, anti inflamasi, efek pencegah kanker serta menurunkan risiko serangan jantung ).
  • Desmetoksikumin
  • Bisdesmetoksikurkumin
Minyak atsiri, berbau dan berasa yang khas. Minyak atsiri merupakan senyawa yang terkandung dalam tanaman kunyit yang bersifat mudah menguap dan tidak larut dalam air. Kandungan minyak atsiri pada rimpang kunyit yaitu 2-7%. Minyak atsiri bermanfaat untuk memberi aroma harum dan rasa khas pada umbinya.
Minyak atsiri ini mengandung senyawa-senyawa kimia:
  • Seskuiterpen alkohol
  • Turmeron
  • Zingiberen.
Kandungan kimia minyak atsiri kunyit terdiri atas ar-tumeron, a dan ß-tumeron, tumerol, a-atlanton, ß-kariofilen, linalol, dan 1,8 sineol. Minyak atsiri inibersifat sebagai pemusnah bakteri dan mengandung sifat antiinflamasi atau antiradang.








https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiTv2FjihNn41qrtsEk0Ek3eb4T_JJjunIrs5u3byMbOxDnW8JwaF7YsnJ1YKGWG1TPYfCxLIJnt1NtwLnLB9DAMeIsu7gLGMnK33VSGRbzRLsQfl_mC7Ho4k6DwadlFt_649wcnD5vBA/s320/brotowali.jpgKhasiat di Balik Pahitnya Brotowali

Dalam khazanah jamu Indonesia, brotowali dikenal sebagai salah satu tumbuhan berkhasiat yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini dipercaya dapat menyembuhkan demam, hepatitis, rematik, kencing manis, malaria, dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, brotowali kerap digunakan untuk pengobatan luar, misalnya mengatasi luka, kudis, dan koreng (skabies).

Pahit tapi Berkhasiat
Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah batang dan daunnya. Kedua bagian tanaman tersebut biasanya direbus dengan sejumlah air dan menghasilkan cairan yang rasanya sangat pahit atau di kalangan jamu jawa dikenal sebagai pahitan. Rasa pahit brotowali dihasilkan oleh senyawa pikroretin.


Brotowali juga mengandung alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, harsa, berberin, dan palmatin. Sedangkan di bagian akarnya mengandung alkaloid berberin dan kolumbin. “Brotowali berkhasiat mengobati beragam penyakit diantaranya, kencing manis (diabetes melitus), demam, radang hati (hepatitis), rematik, sciatika, sakit perut, diare, dan malaria,” ujar Sidik Raharjo, dari industri jamu tradisional Merapi Farma Herbal, Yogyakarta.
Ditambahkan Sidik, brotowali juga ampuh mengobati luka, kudis (skabies), dan koreng. Secara tradisional, tanaman ini biasa dimanfaatkan untuk menyembuhkan gatal-gatal serta menambah nafsu makan. Para penjual jamu gendong biasanya meramu herba lain yang sudah digunakan secara turun temurun.

Brotowali (Tinospora crispa) merupakan tumbuhan liar yang banyak terdapat di hutan, ladang atau biasa ditanam sebagai tanaman pagar. Tumbuh di daerah berketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. tanaman yang termasuk keluarga Menispermaceae ini tumbuh merambat dan hidup subur di daerah tropis.
Ukuran batangnya sebesar jari kelingking dengan bagian kulit berbintil-bintil. Daunnya berbentuk membulat berujung lancip dengan panjang 7 - 12 cm dan lebar 5 -10 cm. Brotowali dikenal juga dengan nama andawali, antawali, bratawali, putrawali, daun gadel, dan shen jin then.

Bisa Segar atau Ekstrak
Walaupun dikenal sebagai herba berkhasiat, tapi untuk mendapatkan khasiat yang diinginkan, brotowali harus diolah dengan cara yang benar. “Banyak pengguna yang tidak merasakan khasiat karena kurang tepat dalam membuat ramuannya,” ujar Vidya Huraini, herbalis di Pusat Studi Biofarmaka IPB, Bogor.
Kebersihan alat seperti talenan, panci, dan pisau merupakan hal yang sebaiknya selalu diperhatikan. Gunakan panci dan pisau antikarat serta hindari talenan terbuat dari kayu agar air rebusan yang dihasilkan tidak tercampur bahan-bahan lain, misalnya kayu dari talenan atau lunturan alat perebus yang kurang baik.
“Gunakan api sedang agar zat-zat yang terkandung dalam herba bisa keluar dengan sempurna dan tercampur dengan air perebusnya,” saran Vidya. Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan volume air perebus cepat berkurang tetapi zat-zat berkhasiat terkandung di dalam herba belum sepenuhnya keluar.
Bahan yang telah direbus sebaiknya tidak diminum lagi alias sekali pakai. Selain itu, konsumsi herba sesuai takaran dan telaten dalam mengonsumsinya agar mendapatkan khasiat yang diinginkan.
Bagi yang sibuk dan tak sempat membuat ramuan dari bahan brotowali segar, kini banyak dijual ekstrak brotowali dalam kapsul. Salah satu produsennya adalah Pusat Studi Biofarmaka yang membuat ekstrak brotowali dalam kapsul, baik tunggal maupun dengan campuran herba berkhasiat lainnya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVC85doTBQvFAcSSbiPR61VN9fuG_avbu4VBnW6ikHBd33eNbgLMr8H_NKKqpF4C2eeLuvXGTYNPz9ZIW6HjEJpdzQ0H9mV9KW8J9418CemQizKwTCRjhMkGtyzajvLsZ5GUpI_-iz7QY/s1600/purwoceng.jpgPurwoceng, viagra from java

Purwoceng merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang dikenal berkhasiat sebagai obat perkasa kaum lelaki. Karena itu, Purwoceng juga mendapat sebutan ‘Viagra Jawa’. Kenapa bisa demikian?
Purwoceng sebenarnya tergolong tanaman langka, namun kini dapat diselamatkan dengan budi daya menggunakan metode kultur in vitro. Masalah budi daya Purwoceng ini pernah dipaparkan Ireng Darwati, mahasiswa S3 program studi Agronomi Institut Pertanian Bogor (IPB) saat mempertahankan disertasinya berjudul “Kultur Kalus dan Kultur Akar Rambut Purwoceng untuk Menghasilkan Metabolit Sekunder dan Harapan untuk Pengembangan Tanaman Purwoceng di Masa Mendatang,” di Kampus IPB Darmaga, Bogor (Suara Pembaharuan, 23/02/2007).


Nama Latin purwoceng semula adalah Pimpinella pruacan, tapi kemudian direvisi menjadi Pimpinella alpina. Tumbuhan ini ditemukan di Pegunungan Alpen di Swiss, pada ketinggian 2.000-3.000 meter di atas permukaan laut. Mengenai tempat tumbuh Purwoceng di Indonesia semula dikenal tumbuh liar di kawasan Dieng pada ketinggian 2.000-3.000 m dpl. Namun menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (1987), sebaran tanaman purwoceng di Indonesia kini meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Wahyuni et al. (1997) menyatakan bahwa purwoceng dapat tumbuh di luar habitatnya seperti di Gunung Putri Jawa Barat dan mampu menghasilkan benih untuk bahan konservasi. Potensi tanaman purwoceng cukup besar, tetapi masih terkendala oleh langkanya penyediaan benih dan keterbatasan lahan yang sesuai untuk tanaman tersebut (Yuhono 2004). Selain di Dieng, Purwoceng juga tumbuh di pegunungan Iyang, Jawa Timur (dikenal sebagai suripandak abang). Di Gunung Tengger dinamai gebangan depok. Kendati sebutan nama latinnya berubah-ubah, para peneliti memiliki satu kesimpulan yang sama bahwa Purwoceng termasuk tanaman obat.

Apa Saja Manfaat Purwoceng?
Eni Hayani dan May Sukmasari pernah memaparkan, seluruh bagian tanaman purwoceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, terutama akar. Akarnya mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak (Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 1987), yaitu khasiat suatu obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina. Pada umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang digunakan sebagai aprosidiak lebih banyak hanya berdasarkan kepercayaan dan pengalaman (Hernani dan Yuliani 1991).

Penggunaan tanaman obat dibidang pengobatan pada prinsipnya tetap didasarkan pada prinsip-prinsip terapi seperti pada penggunaan obat moderen. Oleh karenanya informasi kandungan senyawa aktif tanaman obat mutlak diperlukan. Umumnya tanaman obat jarang memiliki bahan senyawa tunggal, sehingga sulit untuk memastikan kandungan aktif mana yang berkasiat untuk pengobatan penyakit tertentu. Misalnya khasiat akar tanaman purwoceng (Pimpinella alpina) yang diketahui dari pengalaman-pengalaman orang kemudian berkembang menjadi image berkasiat sebagai aprodisiak, ternyata mengandung turunan dari senyawa sterol, saponin dan alkaloida (Caropeboka dan Lubis, 1985).

Sidik, et al. (1985) mengatakan bahwa akar purwoceng mengandung turunan senyawa kumarin yang digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker. Hernani dan Yuliani (1990) mengatakan bahwa bahan aktif purwoceng terbanyak terletak pada bagian akarnya.

Tanaman purwoceng mempunyai kandungan bahan yang bersifat aprodisiak menyebabkan keberadaannya semakin dicari orang. Pada mulanya, tanaman purwoceng digunakan oleh penduduk disekitar pegunungan Dieng (daerah asalnya) hanya untuk pemeliharaan kesehatan atau peningkatan derajat kesehatan. Namun sejalan dengan perkembangan penelitian dan isu yang dihembuskan, tanaman ini berkembang menjadi komoditas yang sangat ”laku jual” sebagai bahan aprodisiak, bahkan kini telah dipopulerkan oleh masyarakat dan Kelompok Tani setempat dengan sebutan ”Viagra Jawa”.

Keberadaan tanaman yang semakin langka disebabkan selain karena terdesak oleh pesatnya permintaan, juga karena pengadaannya memerlukan waktu. Atas dasar kelangkaan dan isu aprodisiak tersebut harga yang terjadi sekarang sangat tinggi.

KRISAN

Nama Ilmiah : Chrysanthemum indicum L.

Nama Daerah 

Jawa: Krisan, Seruni

Botani Sinonim: Pyrethrum indicum Cass.

Klasifikasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYExFODdaVmJotsR2UxR63RL-ctTdckmGku92x-fuz2JlYl4BhkmwLYaF6mIOwikHfrKa03nYXyypfNSu2VYp9HlPcpppkMJ1hUpuTvJQ2uJOOAJbErt3a1hpEWx8bSnOSsghZR5rIEP-k/s200/krisan-chrysanthemum_indicum.jpegDivisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Chrysanthemum
Jenis: Chrysanthemum indicum L.

Ciri-ciri

Habitus: Terna, tinggi 0,5-1 m.
Batang: Tegak, bulat, sedikit bercabang, permukaan kasar, hijau.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi bertoreh, panjang 7-13 cm, lebar 3-6 cm pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk cawan, di ketiak daun atau di ujung batang, garis tengah 3-5 cm, kelopak bentuk cawan, ujung runcing, hijau, benang sari dan putik halus, berkumpul di tengah bunga, mahkota lonjong, lepas, panjang 3-8 mm, kuning.
Buah: Lonjong, kecil, ditutupi selaput buah, masih muda putih setelah tua hitam.
Biji: Lonjong, kecil, hitam.
Akar: Tunggang, putih.

Kandungan Kimia

Daun dan bunga krisan mengandung saponin, di samping itu daunnya mengandung alkaloida dan tanin, sedang bunganya juga mengandung minyak atsiri.

Khasiat

Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada mata dan untuk obat luka.
Untuk obat bengkak mata dipakai + 10 gram bunga krisan, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan sampai hangat-hangat kuku. Air hasil rebusan digunakan untuk merendam atau mengkompres mata yang sakit.

KREMI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8iT7cMfxDrcbeYNPQvewUPFyRLDQZKCR7BxXne_HjggJBhcFb2u83qCzEugEQvxmp6EQTH-VcQf18s8a3IB8CmLQHYVGwiXlXYHsu20S5nRHmjMC42DXGrNiRkqRcUozwigfNhN_gTxq8/s320/kremi-portulaca_quadrifida+.JpgNama Ilmiah
Portulaca quadrifida L.

Nama Daerah

Jawa: Kremi
Gorontalo: Jalu-jalu bobudo

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophyllales
Suku: Portufacaceae
Marga: Portulaca
Jenis: Portulaca quadrifida L.

Ciri-ciri

Habitus: Semak, menjalar, semusim, panjang ± 20 cm.
Batang: Bulat, beruas-ruas, gundul, ungu.
Daun: Tunggal, lonjong, berhadapan, panjang 3-10 cm, lebar 1,5-3,5 cm, tepi rata, ujung dan pangkal membulat, pertulangan menyirip, hijau keunguan.
Bunga: Tunggal, bulat, di ketiak daun, kelopak berlekatan, hijau, benang sari hijau kekuningan, putik bercabang, kepala putik bulat, hijau, mahkota bentuk corong, gundul, ujung membulat, berduri, panjang 3-6 cm, kuning.
Buah: Lonjong, hijau kekuningan.
Biji: Bentuk ginjal, coklat.
Akar: Tunggang, kuning pucat.

Kandungan Kimia

Herba kremi mengandung saponin dan tanin.

Khasiat

Daun kremi berkhasiat sebagai obat sakit perut, untuk peluruh air seni, wasir dan rambut rontok.
Untuk obat sakit perut dipakai + 7 gram daun segar kremi, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.

Gendola (Basella rubra Linn.)
Image and video hosting by TinyPicPenyakit Yang Dapat Diobati :
Radang usus buntu, Disentri, Berak darah, Influenza, Sembelit; Radang kandung kencing, Borok, Bisul, Abses, Campak (measles); Cacar air, Pegal linu, Reumatik, Radang selaput mata.
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman.
KEGUNAAN:
Seluruh tanaman:
- Radang usus buntu (appendicitis), disentri, berak darah.
- Radang kandung kencing, kencing sedikit dan sakit
(anyang-anyangan).
- Influenza.
- Sembelit.
- Borok, bisul dan abses.
Bunga: – Campak (measles), cacar air (varicella).
Akar  :  – Pegal linu, rematik.
Buah :  – Radang selaput mata (conjungtivitis).PEMAKAIAN: Untuk minum: Seluruh tanaman sebanyak 15-30 g, atau 30 g akar, direbus.
CARA PEMAKAIAN:
a. Radang usus, buntu:
Seluruh tanaman gendola sebanyak 60-70 gram dicuci bersih, potong-potong, Ialu direbus dengan air bersih secukupnya sampai bahan terendam seluruhnya. Setelah airnya sisa setengah, angkat dan dinginkan, Ialu diminum.
b. Influenza:
15 g daun segar dicuci Ialu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan sedikit garam dan diaduk sampai larut.  Minum.
c. Sembelit: Daun segar dimasak, makan. 
 Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)
Image and video hosting by TinyPicPenyakit Yang Dapat Diobati :
Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, ; Influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, ; Radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis),; Radang ginjal akut (pielonefritis), radang telinga tengah (OMA), ; Radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore),; Kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma,; Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis,; Darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra),; Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,; Kanker:penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa),; Trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.
INDIKASI :
Herba sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi:
- hepatitis, infeksi saluran empedu,
- disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
- demam, malaria,
- kencing nanah (gonore),
- kencing manis (DM),
- TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),
- darah tinggi (hipertensi),
- kusta (morbus hansen = lepra),
- leptospirosis,
- keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,- kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa)dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 – 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 – 4 kali sehari,  4 – 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.
CONTOH PEMAKAIAN :
a. Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 – 15 lembar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.

b. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru
Herba kering sebanyak 9 – 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
c. Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan selama 3 – 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 1/3 bagian.
d. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 – 4 kali sehari.
e. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas. 
 Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb.)
Image and video hosting by TinyPicPenyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala; Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat.
  Pemanfaatan:
a. Sakit Limfa
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam daun meniran.Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.
b. Sakit Ginjal
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1 genggam daun kacabeling.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.
c. Sakit Pinggang
Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 genggam daun kumis kucing.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.
d. Asma
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.
e. Sakit Kepala dan masuk angin.
Bahan: beberapa rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring disaring.
f. Maag
Bahan: 1 rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas. 
Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) 

Image and video hosting by TinyPic
KEGUNAAN DI MASYARAKAT
Batang tanaman Sambung nyawa sering digunakan untuk menurunkan demam. Sambung nyawa juga digunakan dalam upaya penyembuhan penyakit ginjal, disentri, infeksi kerongkongan, di samping itu digunakan pada upaya menghentikan perdarahan, mengatasi tidak datang haid dan gigitan binatang berbisa.
Umbi untuk menghilangkan bekuan darah (haematom), pembengkakan, patah tulang, dan perdarahan setelah melahirkan.

CARA PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Untuk mengatasi gigitan ular / serangga digunakan daun dan umbi tumbuhan Sambung nyawa 1 batang, kunyit sebesar telur ayam 1 biji. Kunyit dikupas, dicuci kemudian ditumbuk bersama bahan lain hingga lembut. Tempelkan pada luka dan dibalut dengan air bersih.
Untuk mengatasi muntah darah / perdarahan rahim digunakan pohon Sambung nyawa dan umbinya 1 batang, kunyit 1 jari, kayu secang (tua) yang telah diserut 1/4 genggam. Kunyit dikupas, diiris tipis, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan air 2 gelas hingga tinggal 1 1/2 gelas. Angkat dan saring, diminum 2 kali sehari ½ gelas.
Untuk penyembuhan bisul digunakan daun Sambung nyawa segar 8 gram dicuci, ditumbuk sampai lumat. Kemudian ditempelkan pada bisul.
 ADAS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5EixnSClcwdyDxNjMrOvt2c3mJMDCL7vSBz5oK_HC5MPA0_e2tZYRgSSEE_r8-UhC2MhsBXDDVVUD2E2VY-rbQrCLLm0hBL3BXUiue3wMCS0AZhRjH4TBz7cK-Dpn62_rlFC1Rlr9_ho/s320/adas.jpgAdas yang memiliki nama latin : Foeniculum vulgare Mill. Nama daerah: Hades; adase; Fenkel; Fennel; Denggu-denggu; Papaato; Alas; Landi; Adhas; Cedas; Adeh; Manih; Wala wunga; Kumpasi; Paapang; Rempasu Deskripsi tanaman: Terna, tinggi 0,5-3 meter, batang beralur, tumbuh tegak. daun berbagi menyirip, berseludang dengan warna putih. Perbungaan berbentuk payung dengan 6-40 gagang bunga, mahkota bunga berwarna kuning. Buah berusuk-rusuk sangat nyata, panjang 4-6 milimeter, warna hijau pada waktu muda dan keabu-abuan setelah tua. Habitat: Tumbuh secara liar di daerah Tosari dan dibudidayakan di pegunungan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian 900 - 1.300 dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Buah Kandungan kimia: limonena; minyak lemak; stigmasterin; umbeliferona; gula; saponin; flavonoida; polifenol. Tanaman adas memiliki khasiat : Anti inflamasi , karminatif , diuretik , anti mikroba. Adapun beberapa resep obat salah satunya adalah Sembelit:Adas 3 butir; Daun muda jambu biji 3 lembar; Kulit batang pulosari 1/2 jari; air 2 cangkir; Ramuan direbus hingga mendidih sampai diperoleh cairan 1 cangkir kemudian disaring, Bayi umur 3 bulan: sehari minum 5-7 kali, tiap kali 1 sendok teh; Bayi umur 6 bulan: sehari minum 3 kali, tiap kali 1 sendok makan; Anak umur 3 tahun: sehari minum 3 kali, tiap kali 2 sendok makan; Remaja: sehari minum 1 kali, tiap kali 1 cangkir. Batuk: Adas 3 butir; Gula batu secukupnya; Air secukupnya; Daun sagamanis 7 lembar; Kulit batang pulosari 1 jari; Bawang merah 1 buah, Campuran ditambah air sedikit, lalu ditumbuk halus, kemudian dibungkus dengan daun pisang selanjutnya dikukus 15 menit, lalu diperas dengan kain bersih, Diminum sekaligus sebelum tidur. Sakit perut: Adas 5 butir; Ketumbar 11 biji; Merica bolong 11 biji; Daun po’o segar 20 lembar; Air 2 cangkir; Kunyit 1/2 jari; Lempuyang wangi dibakar 1 biji; Temu kunci dibakar 3 biji; Temu kunci segar 3 biji; Kayu ules 1 biji, Campuran ditumbuk, kemudian dididihkan sampai memperoleh 1 cangkir, lalu disaring dengan kain bersih, Diminum sehari 2 kali. Tanaman adas hampir dilupakan banyak orang padahal tanaman ini masih banyak memiliki khasiat.

ALANG-ALANG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2JQTrQefIaIRFrEnqwqXii9wGK3VPBtQjrQ4jQaBu5gH_1HZ_eouWkMwtbK8WRGjBxi60fCWTa3fcZ_787Ik69cCmQltzhyphenhyphen5tu9b4_A7w7SkG_-qIf6gz2mlLmNRM71FGNsulHzSLexQ/s320/alang.jpgAlang alang yang memiliki nama latin Imperata cylindrica(L) Beauv.var.mayor(Nees) C.E.Hubb. Tanaman ini berfamili : Gramineae atau Poaceae. Alang-alang (Imperata cylindrical (L.) Beauv.var.mayor ), Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari - Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang. Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Kenyataannya, akarnya dapat digunakan untuk menurunkan temperatur, melancarkan urin, menghentikan pendarahan, dan sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah, gonorea (kencing nanah), hepatitis, infeksi ginjal. Penelitian menemukan bahwa alang-alang mengandung mannitol, glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arundoin, silindrin, fernerol, simiarenol, anemonin, esin, alkali, saponin, taninin, dan polifenol. Alang alang ini memiliki banyak khasiat untuk mengobati banyak penyakit.

ANDONG


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpR5BOgG-lhpak0P4CyVgUW4jsM8xZp-K6p7B96GtXSKX392nsW2jVH7T9XVbkfD_LfzzfSOBc84s-GWWeqEBiJwyYiXPc6oup_6kkRI-Xv4A5yHwgs4FHN25XIQQARAYmBy_j6aUqQr0/s320/andong.jpgAndong yang memiliki nama latin : Cordyline fruticosa (L)A.Cheval. Dan memiliki nama daerah : Endong; Kayu urip; Linjuwang; Jejuwang; Sabang; Daun ngasi. Deskripsi tanaman: Sering ditanam di kebun. Tumbuhan ini berupa pohon, tinggi dapat mencapai 5 meter. Batang keras, bekas dudukan daun tampak dengan jelas. Daun tunggal menempel pada batang, berwarna hijau tua, tepi daun rata. Perbungaan bentuk malai, tumbuh diketiak daun dengan tangkai bunga panjang. Buah buni, warna merah mengkilat. Akar serabut berwarna putih kotor. Habitat: Tumbuh liar di pagar atau di pekuburan sebagai tanaman hias, lazim di tanam pada dataran rendah sampai 1900 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun. Tanaman ini memiliki beberapa kandungan kimia: Steroida; Saponin; Polisakarida. Khasiat: Hemostatik, Antibengkak. Dan juga memiliki nama simplesia: Cordylinae Folium. Resep tradisional: Batuk darah dan Haid terlalu banyak: Daun andong segar 5 helai; Air secukupnya, Dibuat infus, diseduh atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml. Untuk pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Tanaman Andong ini sering disebut dengan Cordyiline fruticosa yang memiliki banyak khasiat.

ANTING-ANTING

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhufBDQzgPXQGEH3FGNjEWbVFjuBlURt8Ix_L3L3Hd-6Sz1ZYvcsZWIAEBp5jv3nzUeKG13ifmWUWYeejkiwqMjrVbf0Pql_4EBueWuYyE96O7Z0ufbNu5aOQiho5rHVQbL0xDil00g5Ik/s320/anting.jpgAnting – anting yang memiliki nama latin Acalypha australis L. Berfamili : Euphorceae. Juga memiliki nama daerah: Anting-anting
Inggris, Cina : Tie Xian. Tanaman anting anting memiliki Sifat Kimiawi : Kandungan kimia tanaman ini belum banyak diketahui, kegunaan yang disebutkan dari pengalaman turun temurun serta secara empiris. Tanaman ini juga memiliki Efek Farmakologis : Anti biotik, anti radang, peluruh seni, Astringent menghentikan pendarahan (hemostatik), rasa pahit dan sejuk. Bagian tanaman yang digunakan : seluruh tanaman segar atau kering. Adapun cara membudidayakan tanaman ini yaitu dengan cara :
Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji. Tanaman ini sangat mudah dipelihara dan seperti tanaman lain juga membutuhkan air dengan penyiraman merata atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup sinar matahari dan sedikit agak terlindung. Adapun resep tradisional: 1. Disentri Amoeba : Tanaman kering (seluruh batang) sekitar 30-60 gram direbus, air rebusan diminum 2 kali dan diulangi untuk 5-10 hari.
2. Dermatitis, Eksema, Koreng : Herba segar secukupnya direbus, air rebusannya untuk cuci kulit yang sakit.
3. Batuk, mimisan dan berak darah : Tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum setelah dingin.
4. Obat untuk kucing : Akar biasa dipakai obat oleh kucing secara naluriah.
5. Pendarahan, Luka bakar : Herba segar ditambah gula pasir secukupnya, dilumatkan kemudian ditempel ketempat yang sakit.
6. Disentri Basiler : Tanaman kering 30-60 gram, ditambah portulaka 30 gram, gula 30 gram, direbus dan diminum setelah dingin.
7. Diare, muntah darah : Tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum setelah dingin. Tanaman anting anting masih banyak memiliki banyak lagi khasiat.

ADVOKAT

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvwchNOM8OJiHQH_oCAbghC0u8oksD_Kcrgxgy9jPKFvMc9qrwWFLHkYhNg1o2QhjrmjyoYtYw39Jb4bfiOaO3yohui6xfDz-0YgQ45tTZgtWW6qfNcqzgzCQghwJ3AKjSJoXJU0v3iU/s320/alpokat.jpgAdvokat yang sering dikenal dengan Persea gratissima Gaerin. Dan memiliki nama daerah : Apukat; Advocaat; Alpokat; Apuket. Adapun deskripsi tanamannya Pohon, tinggi dapat mencapai 10 meter, batang berkayu, dan bercabang-cabang. daun tunggal berbentuk bulat telur dan berwarna hijau. Perbungaan berbentuk malai, tumbuh di ujung ranting. Buah buni bentuk bulat telur, bentuk pita atau bentuk bulat. Warna buah hijau sampai ungu. Daging buah jika sudah masak berwarna kuning atau kkuning kehijauan. Akar termasuk akar tunggang. Advokat berhabitat pada daerah berikilim panas pada dataran rendah sampai ketinggian 1200 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daun. Adapun beberapa kandungan kimia yang terkandung dalam tanaman advokat yaitu Minyak lemak; Lesitin; Fitosterin; Vitamin A,B,D dan vitamin E. Tanaman ini memiliki khasiat : Diuretik ; Anti bakteri. Tanaman ini memiliki nama simplesia : Perseae Folium. Adapun resep tradisionalnya Batu ginjal : Daun avokat segar 7 helai; Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum sehari 2 kali; pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Sakit perut dan Disentri : Daun avokat segar 5 g; Rimpang temu kunci segar 5 g; Rimpang kunyit segar 6 g; Rasuk angin 1/2 g; Daun pegagan segar 6 g; Air 115 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml. Advokat selain bisa dijadikan sebagai tanaman obat tradisional juga bisa dijadikan minuman seperti jus advokat.

ASAM

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu3-GGnvFhntMU0XIBoAjYPAZ2xIFW5yTzBkgVmde_TtDcveU2BZt-QTaPkOuKAzjEQevUi8Y4jLihsn1kq4RsP93ILa8biQGkWpgC1SIAbyAGCAD79PM1Qf00_quVkG90GnG0pmtmCDM/s320/asam.jpgAsam yang memiliki nama latin: Tamarindus indica Linn dan memiliki nama daerah: Tangkal asam; Acem; Celagi Adapun beberapa penjelasan tanaman asam yaitu : Pohon menahun dan besar tingginya mencapai 15 m. Daunnya bersirip genap, setiap tahun antara bulan september - oktober daun-daun itu luruh berganti dengan baru. Bunganya berwarna kuning . Buahnya bentuk polong. Asam berhabitat di daerah-daerah pantai. Banyak juga yang di tanam orang di tepi-tepi jalan sebagai pohon perindang. Didataran rendah 1 - 300 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Daging buah; daun muda (sinom) ; kulit kayu. Asam mengandung beberapa kandungan kimia yaitu : Buah mengandung vitamin A; zat gula; selulosa; asam-asam yang terikat oleh kalium; tartrat; gula invart; pektin. Khasiat : Laksan; Analgesik; Diaforitik; Laksatif . Memiliki nama simplesia : Tamarindori Pulpa Cruda. Adapun beberapa resep tradisionalnya yaitu : Demam: Asam 2 ruas ibu jari; Air mendidih 100 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.Eksem: Asam 1 ruas ibu jari; rimpang temulawak 4 keping; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 110 ml.Nyeri haid: Asam 1 ruas ibu jari; kunyit 1 jari; Air mendidih 100 ml, Diseduh, Diminum pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Asam banyak memiliki khasiat untuk mengobati penyakit.

Daun


No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat


1.
Daun dewa (Gynura Segetum)
Mengobati muntah darah dan payudara bengkak


2.


3.
Belimbing
Mengobati tekanan darah tinggi


4.
Mengobati panas dalam dan demam


5.
Daun bayam duri
Mengobati kurang darah


6.
Mengobati insomnia


7.
Saga (Abrus precatorius)
Mengobati batuk dan sariawan


8.
Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour)
Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)


9.
Landep (Barleriae prionitis L.)
Mengobati rematik


10.
Miana (Coleus atropurpureus Bentham)
Mengobati wasir


11.
Pepaya (Carica papaya L.)
Mengobati demam dan disentri


12.
Jintan (Coleus amboinicus)
Mengobati batuk, mules, dan sariawan


13.
Pegagan (Cantella asiatica Urban)
Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)


14.
Blustru (Luffa cylindrice Roem)
Bersifat diuretik (peluruh air seni)


15.
Kemuning (Murrayae paniculata Jack)
Mengobati penyakit gonorrhoe


16.
Murbei (Morus indica Rumph)
Bersifat diuretik


17.
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth)
Bersifat diuretik


18.
Sirih (Chavica betle L.)
Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur


19.
Randu (Ceiba pentandra Gaerth)
Sebagai obat mencret dan kumur


20.
Salam (Eugenia polyantha Wight)
Bersifat astringensia


21.
Jambu biji (Psidium guajava L.)
Mengobati mencret

Batang

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat


1.
Kayu manis (Cinnamomum burmanii)
Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung


2.
Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis)
Mengobati asma


3.
Pulasari (Alyxia stellata Roem)
Obat perut kembung


4.
Brotawali (Tonospora rumphii Boerl)
Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes


5.
Kemukus (Piper cubeba L.)
Obat radang selaput lendir saluran kemih


6.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur


7.
Delima (Punice granatum L.)

[sunting] Buah

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat


1.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil


2.
Cabai merah (Capsicum annuum L.)
Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin


3.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak


4.
Mengkudu (Morinda citrifolia)
Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit


5.
Kemukus (Piper cubeba L.)
Obat radang selaput lendir saluran kemih


6.
Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Obat antikembung

[sunting] Biji

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat


1.
Kecubung (Datura metel)
Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun


2.
Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.)
Mengobati gangguan pencernaan


3.
Pinang (Areca catecha L.)
Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita


4.
Kedawung (Parkia biglobosa Bentham)
Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia


5.
Pala (Myristica)
Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan


6.
Jamblang (Eugenia cumini Merr)
Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes)

[sunting] Akar

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat


1.
Pepaya (Carica papaya L.)
Obat cacing


2.
Aren (Arenga pinnata Merril)
Obat diuretik


3.
Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth)
Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi

[sunting] Umbi atau rimpang

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat


1.
Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)
Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh


2.
Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot


3.
Kencur (Kaempferia galanga L.)
Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak


4.
Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang


5.
Lempuyung (Zingiber zerumbel)
Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare


6.
Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt)
Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri


7.
Temu giring (Curcuma heynaena Val.)
Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh


8.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu


9.
Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.)
obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah


10.
Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.)
Obat untuk memperlancar air seni (diuretik



http://www.faktailmiah.com/wp-content/themes/faktailmiah/timthumb.php?w=150&src=http%3A%2F%2Fwww.faktailmiah.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2011%2F04%2Fherbarium-daun-kayu-putih.jpgHerbarium Toga

|  Namanya Herbarium Toga, entah Toga itu apa, mungkin nama kelompok siswa atau kelas, yang jelas disitu ditunjukkan beberapa daun awetan yang mengingatkan Evy pada praktikum biologi dasar waktu semester satu kemaren. Daun-daun ini adalah obat-obatan tradisional yang dipandang berkhasiat dalam merawat beberapa gangguan kesehatan. Mari kita daftarkan dulu apa yang tercatat di Herbarium Toga.
Temulawak (Curcuma xanthornza)
Khasiat : abses, hati, cacar, campak, demam eksim, ginjal, limpa, jerawat, lever, maag, meningkatkan nafsu makan.
Handeuleum (Graptophyllum pictum)
Melancarkan haid, wasir, sembelit
Mangga
Sariawan, darah tinggi, luka bakar
Bangle (Zingiber)
Demam, masuk angin, gangguan mata, kegemukan, nyeri sendi, mules, sakit kuning
Lavender (Grissthalia roosmirie)
Penangkal nyamuk, pengharum ruangan
Suci Wangi
Pewarna masakan, penurun panas
Kayu Putih
Batuk menahun, sakit perut, radang tenggorokan
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/04/Herbarium-Toga-300x225.jpgPacing (Costus speciosus)
Bengkak ginjal, perut busung, infeksi saluran kencing, nyeri kandung kemih, pengerutan hati, mencegah kehamilan

Evy gak berniat mengevaluasi dakuan-dakuan diatas karena biasanya hal tersebut dilakukan berdasarkan penelitian dalam negeri dan perusahaan farmasi yang aksesnya susah, walaupun sebagian besar mungkin benar. Pada dasarnya, yang berkhasiat dari tanaman tradisional hanya bagian tubuh tertentunya saja, ataupun zat kimia tertentu yang terkandung di dalamnya. Dengan cara ini, akan lebih mudah kalau ia di ekstrak dan industri obat-obatan sudah banyak memanfaatkannya. Ambil contoh komposisi dari obat sariawan yang sekarang ada di kamar Evy. Isinya adalah ekstrak daun saga (folia Abrus precatorius), ekstrak daun sirih (folia Piper betle), ekstrak akar kayu manis (radiks Liquiritiae) dan mentholum.
Yang ingin Evy sorot disini adalah bagaimana pengetahuan kita tentang sejumlah spesies di atas telah bertambah lewat penelitian sepuluh tahun terakhir. Mari kita cek.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/04/herbarium-pacing.jpgPacing (Costus speciosus)
Tidak ada penelitian terbaru yang Evy dapatkan, tapi Pacing memang punya sejarah pengobatan. Dalam Ayurweda, akarnya (rhizoma) digunakan untuk perawatan demam, ruam, asma, bronkitis dan cacingan. Dalam Kamasutra, ia disebutkan sebagai kosmetik untuk digunakan di bulu mata untuk meningkatkan daya tarik seksual.



http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/04/herbarium-mangga-300x245.jpgMangga
Penemuan terbaru 2010 kemarin adalah mangga ternyata mampu mencegah perkembangan sel kanker payudara dan usus besar tertentu. Walau mangga tidak punya sifat antioksidan, polifenol (khususnya gallotannin) didalamnya mampu menghambat perkembangan kanker payudara dan usus besar. Ia juga berpengaruh meredakan perkembangan kanker prostat, leukemia dan paru.



http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/04/herbarium-eucalyptus-cretata.jpgKayu Putih
Minyak kayu putih ditemukan pada tahun 2010 kemarin bermanfaat untuk mencegah enzim COX-2 yang menyebabkan pendarahan. Zat kimia yang terkandung dalam minyak kayu putih yang bertanggung jawab menekan aktivitas enzim ini adalah carvacrol.
Secara keseluruhan, kayu putih juga memiliki kemampuan untuk dijadikan biomassa untuk bahan bakar nabati. Walau begitu, mengingat pengalaman buruk kita dengan bahan bakar nabati (minyak sawit dan etanol dari jagung), perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam mengenai dampak lingkungan dan sosial dari penggunaan kayu putih sebagai bahan bakar.
Khasiat lain yang telah ditemukan ilmuan dari kayu putih adalah kemampuannya menghasilkan minyak untuk pembersih dan sebagai insektisida alami, serta mengeringkan rawa sehingga mengurangi resiko malaria. Masih banyak lagi manfaat dari kayu putih terutama bagi industri.
Dampak negatif kayu putih adalah konsumsi air yang sangat besar. Ia mengeringkan daerah sekitarnya.
Temulawak (Curcuma xanthornza)
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/04/herbarium-temulawak-300x225.jpg
Temulawak mengandung zat anti oksidan Curcumin yang menurunkan hambatan insulin dan mencegah diabetes tipe 2 pada model tikus dengan menghambat respon pendarahan yang memicu kegemukan. Ia juga menurunkan berat tubuh dan lemak walaupun kalorinya lebih tinggi, sehingga berguna untuk diet. Ia juga telah terbukti ilmiah memblokir perkembangan melanoma dan kanker jenis lainnya. Curcumin juga ditemukan meghambat metastasis pada paru tikus penderita kanker payudara. Selain itu, ada indikasi kalau ia berguna untuk perawatan Tuberkulosis, penyakit hati dan kanker usus besar.
Lavender
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/04/herbarium-bunga-lavender-300x201.jpgAroma lavender, secara psikologi memiliki khasiat menurunkan stress. Ia juga berguna untuk mencegah infeksi yang resisten terhadap anti jamur. Penelitian lebih jauh menemukan kalau lavender merupakan herbisida alami, jadi bukan hanya untuk menghambat jamur, tapi juga tanaman gulma. Lavender juga dapat menyuburkan tanah sehingga membantu bioremediasi.
Walau begitu, ia berefek samping karena bila diusapkan terus menerus pada bayi dan anak laki-laki, dapat menyebabkan ginekomastia pra pubertas, penyakit pembesaran payudara.


2 komentar: